Kesehatan

Katanya Mandi Air Panas Bisa Menurunkan Risiko Diabetes, Benarkah?

Indodax


Selama ini, tempat pemandian air panas atau sauna dikenal dapat mengurangi stres dan membantu mengurangi berat badan. Namun, tak hanya itu. Salah satu penelitian mengungkapkan manfaat berendam air panas dalam mengurangi peradangan dan meningkatkan metabolisme.

Manfaat berendam air panas bagi kesehatan

berendam-air-panas

Selama ini, para peneliti percaya mandi atau berendam air panas dapat meningkatkan fungsi darah dan membuat tidur lebih nyenyak. Maka, berendam air panas diyakini baik kesehatan jantung Anda.

Para ahli pun mulai menggali lebih jauh apakah ada manfaat berendam air panas untuk mengatasi penyakit-penyakit metabolik, misalnya diabetes.

Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa orang dengan diabetes tipe 2 mengalami peningkatan sensitivitas insulin saat mandi air panas. Tubuh yang lebih sensitif terhadap insulin artinya gula darah bisa dikendalikan dengan baik. Pasalnya, hormon insulin inilah yang bertugas untuk mengatur kadar gula darah. Dengan kata lain, ada manfaat berendam air panas yang baik bagi pasien diabetes.

Sayangnya, belum jelas bagaimana prosesnya. Peneliti menduga bahwa ada pengaruh air panas dan kadar gula darah terhadap respon peradangan dalam tubuh.

Efek berendam air panas mirip dengan olahraga

berendam air panas

Peradangan yang tidak terlalu parah tapi sudah berlangsung cukup lama (kronis) dapat meningkatkan resistensi insulin. Ini artinya sel dalam tubuh manusia jadi tidak bisa merespon insulin dengan baik akibat adanya peradangan. Jika sel tidak merespon dengan baik, kadar gula darah jadi tidak bisa dikendalikan. Risiko diabetes pun melonjak naik.

Sementara itu, olahraga telah terbukti mengurangi peradangan dan meningkatkan sensitivitas insulin sehingga tak lagi resistan. Untuk mempelajari lebih jauh soal perbedaan sensitivitas insulin dan resistensi insulin, silakan baca di sini. Nah, kembali lagi bahwa sensitif terhadap insulin itu bagus, sebab artinya Anda bisa mengendalikan risiko diabetes. Maka, olahraga yang mampu meningkatkan sensitivitas insulin dinilai baik untuk mencegah diabetes.

Akan tetapi, tidak semua orang bisa berolahraga. Misalnya karena Anda punya kondisi kesehatan tertentu atau ada keterbatasan fisik. Oleh karena itu, penting untuk mencari cara lain untuk meningkatkan sensitivitas insulin.

Berendam air panas diduga kuat mampu memicu efek yang sangat mirip dengan olahraga. Pertama-tama, olahraga akan memicu respon radang dalam waktu yang sangat sebentar, lantas diikuti dengan aktivitas antiradang dalam waktu yang lebih panjang. Begitu pula dengan berendam air panas.

Manfaat berendam air panas bagi pasien diabetes

berendam air panas

Berendam air panas diketahui bisa meningkatkan sensitivitas insulin. Para peneliti mengamati dampak dari mandi air panas pada pria yang kelebihan berat badan dan kurang gerak. Penelitian ini diterbitkan dalam Journal of Applied Physiology.

Setiap peserta diminta untuk berendam air panas dengan suhu 39 derajat Celcius selama satu jam. Para peneliti mengambil darah peserta sebelum, setelah, dan 2 jam setelah mandi. Peneliti juga mengukur tekanan darah, suhu tubuh, dan detak jantung peserta setiap 15 menit.

Hasilnya ditemukan bahwa mandi air panas menyebabkan lonjakan interleukin, yaitu suatu penanda peradangan. Selain itu, juga ditemukan adanya peningkatan produksi oksida nitrat (NO).

Lonjakan pada NO penting karena bisa melemaskan pembuluh darah sehingga tekanan darah menurun. NO juga meningkatkan asupan glukosa ke dalam sel tubuh dan mungkin memiliki sifat antiradang. Hal ini dilakukan selama 2 minggu. Hasilnya adalah terlihat penurunan gula darah puasa sekaligus berkurangnya peradangan.

Para peneliti menyimpulkan bahwa berendam air panas mungkin mengurangi peradangan dan meningkatkan kemampuan tubuh mengolah gula (supaya kadarnya tidak kelebihan dalam darah) pada pria yang kurang gerak dan kelebihan berat badan.

Meski begitu, manfaat berendam air panas ini tidak bisa menjadi pengobatan utama diabetes ataupun menggantikan olahraga. Anda tetap harus ke dokter agar gula darah bisa dikendalikan.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *