Kata David Jacobs Soal Bullying Terhadap Atlet Difabel
[ad_1]
Wikimedan – Bullying atau perundungan adalah hal yang kerap menghinggapi para kaum difabel, tidak terkecuali atlet. Namun, bullying kepada insan atlet biasanya merupakan titik balik mereka meraih prestasi dalam hidup mereka.
Hal ini dialami oleh salah satu atlet para tenis meja, Dian David Michael Jacobs. David mengaku pernah mengalami peristiwa tidak mengenakkan terkait kondisi tangan kanannya yang berukuran lebih kecil dari tangan kirinya.
“Kita punya kekurangan fisik seperti ini, pasti punya perasaan minder. Apalagi dengan teman-teman sekitar. Jadi tidak percaya diri,” kata David.
Hinaan juga pernah dialami David saat ia masih tergabung dengan atlet normal di tahun 2000. “Ketika menjadi bagian dari pelatnas atlet yang umum, waktu pertama ke luar negeri, pernah ada orang yang ngetawain. Jadi makin minder,” kenangnya.
Kendati demikian, hal tersebut tidak membuatnya langsung kehilangan semangat. Justru peristiwa itu dijadikan motivasi baginya untuk dapat bangkit kembali.
Keadaan lingkungan pelatnas pun akhirnya turut meningkatkan semangat David dalam menerima kekurangan fisiknya. Baik pelatih dan teman-temannya turut mendukungnya agar dapat meraih prestasi lebih baik. Terbukti setelah itu, dia mampu mendulang medali dalam beberapa kompetisi besar, seperti Paralimpiade London 2012 dan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.
“Itu bagian yang harus saya lalui sebelum bergabung di para games. Itu proses dimana saya akhirnya dapat menjadi lebih bagus,” jelas David yang tengah mempersiapkan diri menghadapi Asian Para Games 2018 pada 6-13 Oktober nanti.
(mat/JPC)
[ad_2]