Kasus Tewasnya Duda Sebatang Kara Minim Petunjuk

Wikimedan – Kasus dugaan perampokan dan pembunuhan di Malang, Jawa Timur (Jatim), masih belum menemui titik terang. Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan bukti dan data untuk mengungkap kasus yang menimpa Karim Mullah alias Dullah, 58.

Kasat Reskrim Polres Malang AKP Adrian Wimbarda menjelaskan, pelaku memang tidak meninggalkan sidik jari di lokasi kejadian. Diperkirakan dia mengenakan sarung tangan.

Kepelikan yang dihadapi polisi bukan hanya tidak ditemukannya sidik jari. Tapi juga karena minimnya petunjuk lain. Polisi sudah berupaya untuk mencari rekaman CCTV. Memang mereka bisa mendapatkannya, namun tidak terlampau jelas. “Kami dapatkan dengan jarak lima kilometer dari lokasi. Memang ada, tapi nggak cukup jelas,” kata Adrian kepada Wikimedan, Rabu (7/11).

Saksi juga minim. Sejauh ini, polisi sudah meminta keterangan tiga saksi. Mereka adalah para tetangga korban. Namun keterangan saksi dirasa kurang. Polisi akan memanggil saksi lain yang dirasa mampu untuk menambah petunjuk yang dibutuhkan polisi. “Kami akan panggil dua orang lagi. Mereka tetangga depan korban,” terang Adrian.

Menurut Adrian, korban merupakan orang yang cenderung tertutup. Interaksi antara Dullah dengan tetangga cukup minim. Begitu juga dengan keluarga. Dullah merupakan duda yang tinggal seorang diri. Keluarganya berada di Madura. Dullah sudah bercerai dengan mantan istrinya sejak puluhan tahun lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, Dullah ditemukan tewas bersimbah darah di rumahnya, Desa Kendalpayak, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, Jumat (2/11) dini hari. Dari hasil otopsi, korban meninggal karena pendarahan pada leher. Ditemukan luka robek di belakang leher sepanjang 10 sentimeter.

Kemudian didapatkan luka tusuk pada leher kiri korban. Kedalamannya sekitar 3,5 sentimeter. Luka tusuk juga didapatkan pada kepala bagian atas korban. Pelaku yang diduga lebih dari satu orang itu menggondol sepeda motor matic milik korban.

(tik/JPC)