Berita Nasional

Joyo Nuroso, Ayah Panutan yang Tak Pernah Saksikan Kelahiran Anaknya

Indodax







Wikimedan – Joyo Nuroso, salah seorang pegawai Kementerian Keuangan (Kemenkeu) diketahui terdaftar sebagai penumpang Pesawat Lion Air JT-610 yang jatuh pada Senin (29/10) pagi. Ia dikenal sebagai sosok ayah panutan. Keluarga pun mengenal pria berusia 50 tahun itu sebagai pribadi dengan tingkat mobilisasi tinggi.





Fajriansyah Mahdy, 16, anak kedua Joyo yang mengharap orang tuanya selamat dari kecelakaan pesawat itu mendeskripsikan kebiasaan ayahnya. “Di mata saya, bapak itu sering mengingatkan untuk tidak lupa beribadah dan jiwa sosialnya tinggi,” ujarnya saat dijumpai di kediamannya, Kampung Batik Krajan, RT 7 RW 2 Kelurahan Rejomulyo, Semarang Timur, Senin (29/10).





Jiwa sosial Joyo, dikatakan Fajri, tercermin dari kegiatannya yang sering membantu orang kesusahan. “Bapak sering menyantuni anak yatim, selain itu juga membantu rekan atau kerabat yang lagi membutuhkan bantuan,” sambungnya. 


Pesawat Lion Air Jatuh

INFOGRAFIS: Pesawat Lion Air JT-610 Jatuh (Kokoh Praba/Wikimedan)





Siswa kelas XI SMAN 6 Semarang itu sendiri adalah anak kedua dari empat bersaudara. Baik dirinya maupun kakak adiknya masih sangat berharap agar sang ayah bisa kembali lagi ke rumah dengan selamat.





Sedangkan Heri Utomo, 51, kakak ipar Joyo, merinci sosok suami dari adik kandungnya itu sebagai pekerja keras. Yang dituntut ke sana kemari demi bisa menghidupi keluarganya. “Jadi anak empat, Pak Joyo itu nggak pernah nunggu lahirannya. Yang nunggu saya semua,” akunya.





Joyo, bersama istrinya Ana Rohmawati, 49, diketahui memiliki dua pasang putra dan putri. Anak pertama adalah Septiana Nurul, 21, Fajriansyah Mahdy, 16, Irsyad Fadhilah 15, dan Asty Mahdiyah, 10.






Dikatakan Heri, selama 20 tahun mengabdi sebagai pegawai keuangan negara, Joyo yang kini menjabat sebagai Kasubag Umum KPPN Pangkal Pinang itu sebelumnya bekerja berpindah-pindah. Intinya, selalu jauh dari rumah.






“Di Surabaya, habis itu luar (pulau) Jawa semua. Kupang, Kalimantan, Medan, lalu Pangkal Pinang ini baru dua tahun belakangan,” jelasnya lagi. Kendati demikan, Joyo selalu menyempatkan diri paling tidak dua minggu sekali pulang ke rumah pada akhir pekan.





Kini, keluarga besar Joyo hanya bisa menunggu dengan sabar perihal informasi terbaru pascajatuhnya Lion Air JT-610 yang diketahui mengangkut 181 penumpang. Termasuk sejumlah pegawai Kementerian Keuangan di dalamnya. Mereka berharap, hal buruk tak menimpa Joyo Nuroso dan seisi pesawat.





(gul/WMC)



Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *