JALAMAS : Ada Adendum Di Jalan Binuang Cikande, Bukti Kurangnya Perencanaan
SERANG (Banten) Wikimedan | Peningkatan Jalan Binuang – Cikande, yang sebelumnya menjadi sorotan Jalamas (Jaringan Lembaga Media dan Ormas) Carenang Binuang,sudah sebulan lebih terpantau tidak ada aktifitas pekerjaan.
Entah apa sebabnya, pekerjaan peningkatan jalan yang menelan anggaran 23 Milyar,dan ada perubahan menjadi 26 Milyar dengan pelaksana dari PT. Banten Kidul Jaya Utama itu tidak berlanjut.
Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) DPUPR Kabupaten Serang Gunawan mengatakan, jika pekerjaan tersebut bukan di stop. Gunawan menjelaskan jika pekerjaan itu stag dulu dan sedang menunggu adendum.
“Itu tidak diberhentikan, ini stag dulu, karena ada tambahan pekerjaan dan adendum.Tapi kalo masalah stag tanyakan ke kontraktor,” kata Gunawan, melalui sambungan telpon, Senin ,08/03/2021.
Gunawan kembali menegaskan tidak ada penyetopan dan pemberhentian pekerjaan. Dan hasil rapat, bahwa kontraktor akan mengerjakan pekerjaan yang minor dulu, seperti jembatan dan TPT.
“Jadi setelah pekerjaan minor, semua dikerjakan seperti TPT baru akan dilaksanakan lagi,” kilahnya.
Saat ditanya selama satu bulan belakangan ini berhenti, Gunawan kembali berdalih, jika itu bukan penyetopan dan tidak ada pemberhentian.
“Kita tidak ada pemberhentian pekerjaan, itu stag dulu. Karena ada penambahan adendum, ada penambahan item pekerjaan, seperti TPT dan jembatan,”Jelasnya.
“Kalo yang dilapangan stag dulu,silahkan tanyakan kepada kontraktor, pokoknya jalan itu tahun ini selesai. Intinya ini tidak ada penyetopan atau diberhentikan, karena agar tidak melenceng dari kontrak yang ada,”Ungkapnya.
Gunawan menambahkan pihaknya sedang menghitung dulu kebutuhan untuk jembatan, sebab di kontrak awal tidak ada pekerjaan jembatan. Karena melihat situasi jembatan menghawatirkan ambruk saat dikerjakan, maka jembatan dibuat baru.
“Kan tidak mungkin jalan bagus, jembatannya jelek, maka kita alokasikan. LPSE tidak ada perubahan, tapi untuk anggaran berubah, yaitu untuk anggaran pembangunan jembatan,”Pungakasnya.
Menanggapi terhentinya pekerjaan Binuang Cikande,Selasa 09/03/2021,kepada media Lukman Hakim dari JALAMAS (Jaringan Lembaga Media dan Ormas) berkata begini,”Ini bukti dari kurang matangnya perencanaan,kalau perencanaan itu dilakukan sesuai aturan, tentunya tidak akan seperti ini (mogok-red)”.
Kata Lukman,”Ada pernyataan dari Peltek PUPR Gunawan yang secara tidak langsung mengiyakan apa yang selama ini kami soal yaitu, kurang matangnya perencanan dan terkesan terburu-buru, apalagi Gunawan mengakui pihaknya sedang menghitung dulu kebutuhan untuk jembatan, sebab di kontrak awal tidak ada pekerjaan jembatan,karena melihat situasi jembatan menghawatirkan ambruk saat dikerjakan, maka jembatan dibuat baru”.
“Kesan terburu-buru,dapat dilihat dari belum siapnya lahan di beberapa titik, kemudian kondisi jembatan yang luput dari perencanaan, sehingga menjadi salah satu penyebab berhentinya kegiatan tersebut,” Ungkap Ketua MPAC Carenang dari Ormas Pemuda Pancasila ini.
Lukman juga berharap agar surat permintaan untuk Audiensi dengan DPUPR segera terwujud.
“Sekitar 1 bulan yang lalu, surat permintaan Audiensi kami layangkan ke DPUPR, dan sampai hari ini belum ada jawaban,”Keluhnya.
“Skala prioritas yang kami soal dalam surat itu, harus dijawab oleh DPUPR sesegera mungkin dalam ruang Audiensi, karena kami bagian dari masyarakat di Kec Carenang dan Binuang butuh penjelasan,”Tutup Lukman.
Untuk diketahui, dalam pelaksanaan pekerjaan jalan Cikande-Binuang oleh PT. BKJU dengan nomor SPK: 620/17-PK.3687245/SPK/MY.CKD-BNG/PPK-BM/DPUPR/2020 dengan nilai anggaran Rp. 23.940.000.000; bersumber dari APBD-DAU Kabupaten Serang TA. 2020. Namun anggaran belakangan ini berubah menjadi Rp. 26 Milyar, tidak sesuai dengan pagu anggaran, saat pekerjaan itu di lelangkan dalam LPSE.