JAD Lampung Diduga Ingin Manfaatkan People Power untuk Beraksi
Wikimedan – Mabes Polri mulai mengungkap sistem kerja kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Lampung yang baru-baru ini ditangkap di Bekasi, Tegal dan Bitung. Mereka diduga kerap melancarkan aksi dengan memanfaatkan momen besar di DKI Jakarta.
Kepala Biro Penerangan Umum (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, salah satu aksi yang akan ditunggangi mereka yaitu apabila gerakan people power terjadi. Dengan adanya aksi di tengah kegiatan tersebut, ditengarai bisa memantik kelompok lain untuk beraksi.
“Yang bersangkutan akan memanfaatkan momentum pemilu ini, khususnya di Jakarta. Ketika di Jakarta ini unjuk rasa, dan mengarah ke anakris, ini akan momentum yang bersnagkutan untuk melakukan serangan aksi bom bunuh diri,” ujar Dedi di Mabes Polri Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (6/5).
“Mereka menghendaki itu, apabila ada people power mereka menjadikan itu sarana dalam menjalankan aksinya,” lanjutnya.
Ilustrasi pengamanan teroris.
Kelompok JAD Lampung ini sendiri digerakkan oleh SL. Kelompok ini sempat lari ke Papua dan membentuk dua sel di sana. Kemudian sel pertama diarahkan ke Bekasi, satu lainnya ke Poso.
JAD Lampung ini dikatakan Dedi berbeda dengan Sibolga, ini dianggap jauh lebih keras. Selain itu SL juga memiliki kemampuan merakit bom.
Lebih lanjut, penyandang bintang satu polri ini mengatakan, kelompok JAD Lampung tersebut bergerak terstruktur. Dengan tujuan utama aparat kepolisian yang sedang bertugas.
“Kemudian mereka akan menyerang Pos Polisi Jati Asih. Densus masih akan terus bekerja, artinya kelompok SL ada terstruktur sendiri, tapi mereka terafiliasi ke ISIS,” pungkas Dedi.
Editor : Bintang Pradewo Reporter : Sabik Aji Taufan