ISK, Inkontinensia Urin, dan Kandung Kemih Overaktif: Apa Bedanya?
[ad_1]
Kandung kemih overaktif serta infeksi saluran kencing dan inkontinensia urin sama-sama mengacaukan kebiasaan buang air kecil yang membuat Anda tidak nyaman. Terkadang, gejala ketiganya bisa terlihat mirip sehingga sulit untuk membedakan mana yang menyerang Anda. Untuk lebih memahami perbedaan antara kandung kemih overaktif, infeksi salurang kencing, dan inkontinensia urin, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Bedanya kandung kemih overaktif, infeksi saluran kencing dan inkontinensia urin
Meski sama-sama menyerang kerja kerja kandung kemih, bukan berarti ketiga penyakit ini lantas bisa disamaartikan begitu saja. Nyatanya, masih ada perbedaan yang menjadi ciri khusus penyakit kandung kemih overaktif, infeksi saluran kencing dan inkontinensia urin:
Beda penyebabnya

Penyebab infeksi saluran kencing (ISK) adalah bakteri Escherichia coli (E.coli) yang menyerang ginjal dan saluran kencing, kandung kemih, hingga uretra (bukaan lubang kencing).
Sementara itu, penyebab inkontinensia urin adalah kombinasi melemahnya kerja otot kandung kemih untuk mengendalikan aliran urin dan tekanan berat yang diterima perut. Inkontinensia urin biasanya dipicu oleh batuk, kehamilan, melahirkan, maupun masalah kelenjar prostat. Penuaan alami serta kondisi kandung kemih yang selalu penuh juga bisa mengakibatkan pengeluaran urin sulit dikontrol.
Berbeda dengan infeksi saluran kencing dan inkontinensia urin, kandung kemih overaktif disebabkan oleh fungsi kandung kemih sebagai tempat penyimpanan urin sudah menurun. Hal ini juga dipengaruhi oleh gangguan sistem saraf di kandung kemih yang mengirimkan pesan salah ke otak. Akibatnya, Anda bisa merasa ingin buang air kecil mendadal meski sebenarnya kandung kemih belum terisi penuh.
Beda gejalanya
Infeksi saluran kencing
Gejala ISK sebenarnya tergantung dari bagian saluran kencing mana yang terkena infeksi. Jika sasaran tertuju pada saluran kencing bagian bawah, yakni uretra dan kandung kemiih, maka gejalanya berupa:
- Rasa terbakar atau sakit saat buang air kecil
- Frekuensi buang air kecil meningkat
- Urin bau, berdarah, dan berwarna pekat
- Nyeri panggul pada wanita
- Nyeri anus pada pria
Sementara ISK pada saluran kencing bagian atas biasanya menyerang ginjal, dengan gejala seperti:
- Sakit atau nyeri di punggung bagian atas dan samping
- Tubuh panas dingin
- Demam
- Mual dan muntah
Inkontinensia urin
Tanda inkontinensia urin dapat dibagi ke dalam beberapa jenis. Dalam kasus ringan, urin bisa keluar dengan sendirinya saat Anda batuk, bersin, tertawa, atau mengangkat benda yang berat.
Dalam tingkat sedang, keinginan buang air kecil begitu besar hingga urin keluar dengan sendirinya. Dalam kasus yang sudah berat, urin keluar lebih sering dari biasanya bahkan satu jam sekali tanpa bisa dikontrol.
Kandung kemih overaktif
Perhatikan bila Anda mengalami satu atau lebih gejala kandung kemih overaktif berikut ini:
- Dorongan buang air kecil sulit ditahan
- Sering mengalami inkontinensia (urin keluar tanpa dapat dikontrol)
- Frekuensi buang air kecil lebih sering daripada biasanya
- Terbangun di tengah malam untuk buang air kecil
Beda cara pengobatannya
Infeksi saluran kencing
Sama halnya seperti gejala, pengobatan ISK juga dikhususkan berdasarkan penyebab dan bagian mana yang terserang. Bila ISK disebabkan oleh bakteri, maka antibiotik merupakan obat penangkalnya. Antivirus sering kali dipilih bila penyebab awalnya adalah virus. Sedangkan jika penyebabnya adalah jamur, maka antijamur merupakan pengobatan yang tepat.
Pilihan obat nantinya pun akan disesuaikan dokter dengan kondisi kesehatan, tingkat keparahan, dan jenis bakteri, virus, atau jamur penyebab ISK Anda.
Inkontinensia urin
Perawatan inkontinensia urin ditentukan dari penyebab dan tingkat keparahan kondisinya. Misalnya dengan melakukan senam kegel guna menguatkan otot panggul, melatih fungsi kandung kemih, konsumsi obat sesuai resep dokter, hingga memasukkan alat medis khusus ke dalam saluran kencing Anda. Jika sudah terbilang parah, prosedur operasi mungkin jadi langkah terakhir untuk mengobati kondisi ini.
Kandung kemih overaktif
Hampir sama dengan inkontinensia urin, kandung kemih overaktif juga membutuhkan obat oral resep dan senam Kegel untuk membantu memperkuat otot-otot di sekitar kandung kemih dan uretra. Hanya bedanya, orang dengan kandung kemih overaktif harus mengatur waktu asupan cairan ke dalam tubuh.
Suntik botox dan melatih stimulasi saraf pada kandung kemih juga menjadi pengobatan lanjutan untuk memperbaiki kerja kandung kemih yang terlalu aktif. Operasi pun diperlukan bila tidak bisa lagi ditolong dengan pengobatan yang lebih ringan.
Baca Juga:
[ad_2]