Internasional : Giliran Republik Islam Iran Memperingatkan Eropa akan Janjinya
Bersamaan dengan hari-hari dimana Eropa menyatakan akan menunjukkan dengan segera mekanisme keuangan untuk melakukan perdagangan dengan Iran, Tehran justru memperingatkan berlanjutnya janji-janji Eropa yang buruk.
Bahram Ghassemi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran dalam sebuah wawancara dengan jaringan televisi berbahasa Rusia, Russia Today mengatakan, “Jika Eropa tidak memenuhi komitmennya, Iran akan merevisi komitmennya dengan kesepakatan nuklir.”
Bahram Ghassemi, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran
Hingga kini, Eropa telah menyampaikan berbagai janji untuk memenuhi komitmennya, tetapi terus menundanya setiapp tiba tenggat waktunya. Janji terbaru yang disampaikan juru bicara kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa pada hari Rabu (30/01) dengan menyatakan bahwa Uni Eropa tengah berupaya untuk membuat saluran keuangan perdagangan khusus dengan Iran dan upaya itu berada pada tahap akhir.
Sekitar 9 bulan setelah penarikan diri Amerika Serikat dari Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), negara-negara Eropa anggota JCPOA masih berusaha membangun mekanisme untuk memastikan kepentingan ekonomi Republik Islam Iran terkait JCPOA. Ketika Amerika Serikat keluar dari JCPOA pada 8 Mei 2018, Eropa mendesak Iran untuk tetap dalam perjanjian ini demi mempertahankan prestasi bersejarahnya dalam diplomasi internasional.
Permintaan itu disetujui Iran dengan syarat Eropa harus merancang mekanisme yang akan memungkinkan Eropa dan Iran untuk menghilangkan dampak sanksi AS. Dalam kerangka yang sama, Iran dengan niat baik memberikan Eropa kesempatan untuk mengadopsi mekanisme kerja sama ekonomi dengan Iran dalam menghadapi sanksi AS.
Mendapatkan manfaat ekonomi adalah hak sah Iran dari perjanjian JCPOA dan ini bukan tentang Eropa yang menciptakan hak ini dengan membuat mekanisme keuangan. Kesepakatan itu ditandatangani sebagai imbalan atas pencabutan sanksi Iran dan fasilitasi kerja sama ekonomi dan sekarang, jika proses ini dihadapkan dengan janji-janji buruk Eropa, maka Iran memiliki hak untuk mengubah kondisi yang ada saat ini.
Iran berada di jalur penerapan mekanisme yang menjamin kerja sama ekonomi asing dengan Iran, dimana sejak awal telah menunjukkan niat baiknya dan sekarang peluang bagi Eropa akan segera berakhir.
Pengalaman keluarnya Amerika Serikat keluar JCPOA dan sekarang visi yang tidak terlalu jelas dari janji Eropa untuk memastikan kerja sama ekonomi dengan Iran menunjukkan bahwa mengandalkan kemampuan domestik dan penggunaan semua kapasitas asli adalah satu-satunya cara yang dapat diandalkan bagi Iran untuk mengatasi tantangan.
Dalam kerangka yang sama, Seyed Kamal Kharrazi, Ketua Dewan Strategi untuk Hubungan Luar Negeri Iran pada hari Selasa (29/01) menekankan, “Terlepas dari janji JCPOA yang disampaikan Uni Eropa untuk menciptakan mekanisme keuangan khusus (SPV), Iran perlu bersandar pada dirinya demi menjamin kepentingan nasional.”
Berlangsungnya keraguan Eropa untuk membayar biaya telah membuktikan bahwa demi menjamin kepentingan nasional tidak dapat menunggu orang lain dan pada dasarnya mereka tidak akan membahayakan diri mereka sendiri. Independensi dalam mengambil keputusan pasti ada biaya yang harus dikeluarkan dan Iran telah membayar biayanya selama 40 tahun terakhir dimana selalu dikenai sanksi dan tekanan politik dan ekonomi.
Empat puluh tahun setelah kemenangan Revolusi Islam, Iran dengan kebijakan independen kini berubah menjadi pemain yang efektif di kawasan. Iran tetap menjalin kemitraan dengan negara-negara yang independen dan bersahabat, serta tetap bersandar pada kapasitas domestik sehingga memiliki kemampuan untuk melewati tahap-tahap sulit selama empat dekade terakhir.
Peta Iran, Rusia dan Cina
Republik Islam Iran memiliki berbagai strategi untuk melawan sanksi AS dan upaya untuk memperkuat hubungan baik dengan negara-negara di kawasan, negara-negara tetangganya dan negara-negara kuat, termasuk Cina dan Rusia, adalah jalur yang jelas bagi Iran untuk melewati masalah ekonomi.
Sekaitan dengan hal ini, juru bicara kementerian luar negeri Iran menyatakan, “Kekuatan nasional dan kemampuan ekonomi Iran mampu memenuhi kebutuhan esensial mereka dengan bantuan negara-negara independen dan akan melewati fase ini dengan kekuatan.”