Inilah Penyebab Startup Kena Badai PHK

Pasang Iklan Disini

Wikimedan.com – Inilah Penyebab Startup Kena Badai PHK. Ekonom senior Indef Aviliani menilai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak terjadi akhir-akhir ini di kalangan Startup disebabkan oleh kurangnya pengetahuan di sektor riil dan tidak memiliki ekosistem bisnis yang baik.

Menurutnya, perencanaan yang kurang matang dalam membangun bisnis akan membuat bisnis sulit bertahan, terlebih di situasi yang tidak pasti seperti saat ini.

“Startup inikan sering kali mereka berbicara tentang cari data sebanyak-banyaknya, habis itu IPO habis itu nggak tahu ngapain. Itu karena mereka nggak punya basic sektor riilnya, dia tuh hanya sebagai ibaratnya di riilnya dia tuh punya mall tapi online. Jadi yang dijual apa aja, dia dapat fee dari situ. Kalau cuma dapet fee, kalo dia transaksinya nggak banyak, dia nggak bisa bayar gaji karyawan. Makanya nggak heran kalau sekarang banyak PHK, bakar duitnya udah selesai,” jelasnya dalam Indef School of Political Economy Jurnalisme Ekonomi, Selasa (13/12/2022).

Lebih lanjut, ia menilai pemberian diskon besar-besaran yang banyak dilakukan Startup untuk menggaet konsumen tidak akan mampu membuat konsumen bertahan. Oleh karena itu, ia menyarankan perusahaan untuk membangun ekosistem yang baik agar mampu bertahan.

“Makanya seperti bank digital, seperti e-commerce itu, harus punya ekosistem. Kalau nggak punya ekosistem nggak akan bisa survive karena dia nggak akan bisa kasih diskon sepanjang masa,” tambahnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan dari banyaknya kejadian PHK ini, Startup dapat belajar bahwa tidak cukup hanya berpikir untuk menolong masyarakat dalam hal digitalisasi. Namun, Startup juga harus mempertimbangkan keberlanjutan kualitas produk yang dihasilkan sebagai salah satu upaya mempertahankan konsumen.

Selain itu, dalam membentuk ekosistem bisnis, menurutnya penting sekali memberikan pembimbing sepanjang masa yang dapat membimbing para produsen dalam menjalankan bisnis mereka. Terakhir, ia berpesan agar perusahaan selalu melakukan inovasi, melihat ancaman menjadi peluang, dan menjadi fleksibel dalam segala situasi.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *