Teknologi

Ini Penjelasan Investasi Telkom Indonesia Ke Gojek

Indodax


Jakarta, Wikimedan – Tak dipungkiri, beberapa waktu lalu kabar Telkom Indonesia, melalui Telkomsel yang tertarik untuk berinvestasi di perusahaan  decacorn PT Aplikasi Karya Anak Bangsa atau Gojek cukup menarik perhatian.

Bahkan Telkom kabarnya menurut sumber yang dilansir dari Nikkei Asia Review, Rabu (26/8), telah berniat menanamkan modal di Gojek pada 2018, tetapi kesepakatan itu gagal karena tak mendapat dukungan dari pejabat kementerian saat itu. Waktu itu, Telkom berencana menginvestasikan sekitar Rp5,9 triliun (sekitar Rp400 juta dolar AS) di Gojek pada 2018.

Ketika disinggung soal kelanjutan investasi ke raksasa aplikasi ride sharing itu, Fajrin Rasyid, Direktur Digital Business Telkom Indonesia tidak menampik soal keterbukaan Telkom Indonesia terhadap perusahaan teknologi  tak terkecuali  Gojek.

“Saya tidak bisa men-disclose secara spesifik investasi terhadap satu atau beberapa perusahaan teknologi, tapi secara umum bisa saya katakan, kami terbuka untuk bekerja sama dengan startup teknologi termasuk diantaranya berinvestasi didalam startup tersebut,” ungkap Fajrin kepada rekan media, dalam acara Sosialisasi Indigo Batch 2, Rabu (21/10).

Memang saat ini Telkom Indonesia memiliki komitmen kuat untuk membangun dan mengembangkan digital platform dan digital services. Bahkan Telkom siap menghadirkan National Digital Platform sebagai platform digital di mana semua pelaku industri termasuk startup dapat memanfaatkannya.

Telkom kini tengah fokus mengembangkan digital platform, seperti Data Center, Big Data, Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence, Cloud, Security dan Payment/Blockchain. Diharapkan inisiatif ini dapat mendukung pemerintah mengakselerasi ekonomi digital, serta mendukung industri 4.0. Ini menjadi kontribusi Telkom untuk mendukung Indonesia menjadi  Ekonomi Digital Terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, Gojek terakhir memperoleh pendanaan pada Juni 2020 lalu dari Google, Tencent, Facebook dan Paypal. Dalam pendanaan tersebut tidak disebutkan nilai dan seri pendanaan.

Pada Maret 2020, Gojek juga sempat mendapat pendanaan seri F senilai US$1,2 miliar (Rp17,55 triliun), saat itu pendanaan dipimpin oleh Mitsubishi Corporation, Mitsubishi Motors, Mitsubishi UFJ Financial Group, dan Visa.

Saat ini Gojek merupakan aplikasi on demand dengan jumlah pengguna aktif terbanyak di Indonesia. Data menunjukkan bahwa satu dari dua orang Indonesia memiliki aplikasi Gojek. Lalu ekosistem bisnis Gojek telah mendapat peringkat satu user experience atau pengalaman pengguna sebagai aplikasi paling ramah bagi pengguna. Selain itu, dalam hal pengalaman pelanggan (customer experience), startup itu menempati posisi terbaik kedua. Penilaian tersebut berasal dari hasil riset global berjudul Delivery Apps in Time of covid-19: Global Benchmark.

Disebutkan juga bahwa GoFood telah mendorong protokol keamanan dan kebersihan dalam menjalankan fungsi layanan antar makanan di tengah situasi pandemi. Fitur tersebut bahkan mengungguli 46 aplikasi pengantaran belanja lainnya di 17 negara di Eropa, Amerika, Afrika, Asia, dan Australia.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *