Teknologi

Ini Kontribusi WhatsApp dan Facebook Terhadap Bencana Gempa di Palu

Indodax


[ad_1]

Jakarta, Wikimedan Duka kembali menyelimuti tanah air. Pekan lalu, gempa berkekuatan dahsyat dengan 7,4 skala richter dan tsunami mengguncang Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah. Gempa dahsyat tersebut telah menelan banyak korban.

Bencana besar tersebut turut mengundang perhatian semua pihak. Misalnya Facebook dan WhatsApp.

Berdasarkan keterangan tertulisnya, WhatsApp dan Facebook baru saja memberikan sumbangan dana bantuan sebesar USD 1 juta atau setara Rp 15 Miliar untuk penanggulangan gempa dan tsunami di Palu dan Donggala.

Selain dana, WhatsApp juga memberikan kontribusi lain terhadap bencana tersebut. Kebanyakan orang baik korban selamat ataupun keluarga korban menggunakan WhatsApp untuk memberi tahu orang yang mereka cintai.

Melalui WhatsApp mereka memberitahukan kondisi terakhir sekaligus berkoordinasi terkait bantuan bagi korban. Karena di tengah kondisi darurat, komunikasi menjadi hal yang sangat penting.

Sejauh ini, WhatsApp menjadi aplikasi pesan yang digunakan kebanyakan orang dalam kondisi darurat. Beragam cara dilakukan orang dalam menggunakan WhatsApp ditengah kondisi darurat.

Contohnya, ACT (Aksi Cepat Tanggap) yang merupakan sebuah yayasan sosial dan kemanusiaan, menggunakan WhatsApp sebagai sarana untuk memberikan informasi kepada pendonor terkait informasi terkini mengenai upaya penggalangan dana yang mereka koordinir bagi korban gempa dan tsunami di Donggala. Tiga hari setelah gempa dan tsunami di Palu, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah menggalang dana dari penduduk Aceh (sebuah provinsi di Indonesia yang dilanda tsunami pada tahun 2004) melalui WhatsApp dan sosial media lainnya. Donasi ini datang dari pejabat setempat, perusahaan dan penduduk lokal. Melalui Facebook dan WhatsApp, penduduk lokal di Palu dan Donggala pun turut membantu penggalangan dana untuk donasi berupa persediaan makanan maupun uang.

Penduduk di Palu dan Donggala juga bergerak untuk membantu korban gempa dan tsunami melalui Facebook dan WhatsApp. Baik secara individual maupun kelompok, mereka berupaya mengurangi beban korban.

Tim komunikasi Presiden membuat grup WhatsApp khusus untuk upaya penanggulangan gempa dan tsunami di Sulawesi. Grup WhatsApp ini terdiri dari sejumlah pejabat pemerintah, termasuk Komandan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia.

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *