Indosat Ooredoo Targetkan Revenue 25 Persen Untuk Layanan B2B

Yogyakarta, Seluar.ID – Indosat Ooredoo
menegaskan tahun ini akan menggenjot pasar Bisnis to Bisnis (B2B), dan mentargetkan pendapatan mencapai 25 persen dari revenue Indosat Ooredoo.

Target ini meningkat dari tahun lalu yang berkisar 20 persen.

Hal itu dikatakan Intan Abdams Katoppo, Chief Business Officer Indosat Ooredoo. Tahun ini Indosat Ooredoo dikatakannya fokus ke core business-nya, yaitu membangun jaringan.

“B2B bisa menjadi engine to growth. Kemudian pemegang saham berpandangan bahwa kita jangan berfokus pada layanan pulsa saja,” ujar Intan, dalam kumpul media di Yogyakarta (28/01/19).

Pada tahun ini, Indosat berencana akan mulai bergerak ke bisnis Internet of Things (IoT), seperti Cloud dan Big Data. Untuk itu, di tahun 2019 Indosat berencana akan melakukan ekspansi bisnis ke banyak kota di seluruh Indonesia.

“Kami sudah mulai menjual produk-produk tersebut menuju 100 kota. Menjadi tugas kami untuk mendekatkan produk-produk ini ke masyarakat,” ujarnya

Indosat Ooredoo membidik segmen B2B sebagai mesin pertumbuhan baru di perusahaannya salah satunya program 100 smart city atau kota cerdas pun jadi sasaran utamanya.

Pada gerakan menuju 100 Smart City tahap I tahun 2017, Indosat Ooredoo mendukung 10 kota/kabupaten. Pada tahap II tahun 2018, operator ini turut berkontribusi dalam proses penyusunan master plan smart city di 16 kota/kabupaten sebagai technology advisor.

Indosat Ooredoo Business membangun ekosistem smart city antara lain infrastruktur telekomunikasi dan TIK, platform smart city, dan aplikasi-aplikasi yang berjalan di atasnya secara terintegrasi dan berkesinambungan.

Selain itu juga menampilkan beragam solusi sebagai enabler Smart city berbasis TIK di antaranya smart plate & face recognition solution, command center, smart light PJU, e-tax, e-retribusi, smart bike sharing, dan digital library.

“Kita ingin jadi Champion di B2B,” ungkapnya.