Berita Nasional

Indikasi Prostitusi Terselubung di Tambak Asri Menggeliat

Indodax


Wikimedan – Pemerintah Kota Surabaya telah menutup lokalisasi di Tambak Asri, Kremil sejak 2013 lalu. Namun, kelompok masyarakat yang menamakan diri Komunitas Peduli Kremil (KPK) menemukan indikasi lokalisasi itu masih ada. 

KPK menemukan kegiatan esek-esek itu kerap terjadi di warung-warung dan kos-kosan. Tak sulit menemukan kegiatan esek-esek di area tersebut. Lokasinya berada di pinggir jalan atau masuk ke dalam gang. 

Para PSK kerap mangkal pada pukul 01.00-04.00 WIB. Para PSK yang kerap disebut mbak-mbak itu, memasang tarif untuk pria hidung belang, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 150 ribu. 

“Ada juga yang sembunyi-sembunyi berpraktek pada siang hari. Para PSK itu menyaru sebagai pengunjung di warung kopi,” kata Ketua KPK Daniel Lukas Rorong di Surabaya, Senin (10/12). 

Atas temuannya tersebut, Daniel menyatakan siap bersinergi dengan pengurus kampung setempat (Rukun Warga). Yakni, dengan membentuk pokja posko terpadu. 

Selain itu, Daniel dan anggota KPK lainnya telah memasang spanduk. Tulisannya, Tambak Asri Bebas Prostitusi, Warga Menolak Prostitusi Terselubung, Stop Prostitusi dan Tolak Prostitusi

Salah seorang toko masyarakat Sudarwati mengatakan, anak-anak yang bermukim di kawasan itu, akan mengalami dampak yang paling berbahaya. Terutama, dampak terhadap kejiwaan atau psikologisnya.

Untuk itu, dia berharap adanya tindakan tegas dari Pemerintah Kota Surabaya dan Kepolisian. Sebab, mayoritas PSK itu, bukan warga Tambak Asri. “Intinya, kami warga Tambak Asri siap membantu pemerintah untuk memberantas prostitusi terselubung,” kata Sudarwati.

(HDR/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *