ICS Sebagai Tanda Babak Baru Kehidupan Masyarakat Lombok Pascagempa

Pasang Iklan Disini

[ad_1]






Wikimedan – Masyarakat Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai hidup cukup tenang setelah sebulan diguncang gempa. Walau kehilangan tempat tinggal, setidaknya mereka kini mendapatkan tempat tinggal yang layak huni.





Sebanyak 224 kepala keluarga (KK) pengungsi Lombok Utara tidak lagi tinggal di tenda pengungsian. Sejak Selasa (18/9), mereka sudah dipindahkan ke kompleks Integrated Community Shelter (ICS) yang lokasinya berada di Desa Gondang, Kecamatan Gangga.






ICS ini dibangun lembaga kemanusiaan, Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang sudah hadir sejak hari pertama gempa mengguncang Lombok. Selasa (18/9) ini mulai diresmikan oleh Presiden ACT Ahyudin dan Bupati Lombok Utara Najmul Akhyar.





Ahyudin mengungkapkan, peresmian ICS di Desa Gondang ini bukan akhir pekerjaan pihaknya dalam mengupakan kebangkitan untuk Lombok pascagempa. Melainkan awal babak baru. Pascabencana penanganan Lombok mulai mengalami tanda peralihan dari “penyelamatan kehidupan ke pembangunan kehidupan”.





“ACT mengkolaborasikan potensinya dalam pengelolaan pemberian pertolongan. Karena Allah berbuat total dalam mengurus hamba-hambanya. Kami juga tidak setengah-setengah dalam menangani krisis kemanusiaan, termasuk dalam kebencanaan ini,” papar Ahyudin dalam keterangan persnya yang diterima Wikimedan, Rabu (19/9).





Kompleks ICS menyediakan 224 unit shelter untuk 224 keluarga pengungsi. Kompleks itu juga dilengkapi dengan fasilitas umum seperti masjid, MCK umum, dapur umum, sekolah, taman bermain, sekretariat ICS, serta klinik kesehatan untuk para pengungsi.






Senior Vice President ACT Syuhelmaidi Syukur menambahkan, di kompleks ICS juga terdapat sarana untuk membangun perekonomian pengungsi. “Kami juga membangun Warung Wakaf dan ACT Humanity Store,” kata Syuhelmaidi.






Warung Wakaf merupakan unit usaha untuk para pengungsi. Pengelolaannya ditopang dari dana wakaf yang disalurkan melalui Global Wakaf. Hasil pengelolaan Warung Wakaf di ICS nantinya akan diperuntukkan untuk mengurus biaya operasional masjid pengungsi di ICS.





Sementara itu, ACT Humanity Store merupakan layanan gratis untuk pengungsi. Di tempat itu pengungsi bisa mendapatkan sembako untuk memenuhi kebutuhan pangan mereka. Ada lebih dari 3.500 keluarga pengungsi yang bisa menikmati fasilitas ini.





“Pengungsi kami beri Humanity Card. Dengan kartu ini, mereka bisa berbelanja di ACT Humanity Store tanpa perlu mengeluarkan biaya,” jelas Syuhelmaidi.





(yes/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *