Berita Nasional

Ibu-ibu Melawan Panas Demi Menemukan Sisa Jasad Orang yang Dicintai

Indodax


Wikimedan – Lebih dari 37 ribu orang dilaporkan hilang di Meksiko sejak 2006. Banyak yang menghilang tanpa jejak, meninggalkan kerabatnya putus asa untuk mengetahui apa yang terjadi pada mereka. Dilansir dari BBC beberapa waktu yang lalu, di provinsi bagian utara Sinaloa, seorang ibu mengambil tindakan inisiatif sendiri. Ia mengambil sekop dan menggali tanah setelah mendapatkan petunjuk tentang orang-orang yang hilang.

Jurnalis foto Alejandro Cegarra telah mendokumentasikan pencariannya. Sejak saat itu sekitar 30 perempuan bergabung dengannya untuk mencari jasad orang-orang yang hilang tanpa jejak.

Seorang pensiunan guru, Mirna Nereyda Medina mendirikan kelompok yang disebut The Searchers of El Fuerte pada bulan Juli 2014 setelah putranya Roberto menghilang di desa dengan nama yang sama di Meksiko Utara. Menurut keterangan saksi yang dihimpun Mirna, hilangnya Roberto terjadi saat menjual CD di pom bensin di pintu masuk desa.

sisa jasad, meksiko, kartel, sinaloa,
Sejak saat itu sekitar 30 perempuan bergabung dengannya untuk mencari jasad orang-orang yang hilang tanpa jejak (BBC)

Pada 14 Juli 2014, sebuah truk pick-up hitam berhenti di pom bensin dan orang-orang di dalam mengajak Roberto untuk masuk. Sejak saat itu, dia tidak pernah terlihat lagi.

Di Sinaloa 2.700 orang telah dilaporkan hilang dan itu hanya kasus di mana sanak keluarga mengajukan laporan resmi polisi. Sebagian besar yang hilang diperkirakan mati.

Para perempuan yang menjadi bagian dari The Searchers atau para pencari sangat menyadari apa yang mereka cari adalah kepastian. Seperti Miriam Reyes yang mengenakan topi untuk melindungi dirinya dari matahari Sinaloa yang sangat terik.

Ia sedang mencari mantan suaminya yang telah hilang sejak 2015. “Putraku membutuhkan ayah, atau setidaknya tubuhnya untuk menguburkannya,” katanya.

Alat mereka sederhana. Sekop dan kapak dan kadang-kadang truk untuk membawa mereka ke lokasi kuburan masal yang dicurigai sebagai tempat penguburan 

Mereka melakukan penggalian umumnya setelah menerima petunjuk dari penduduk setempat. Seorang petani yang membajak tengkorak, atau seorang koboi yang ternaknya tersandung tulang. Ketika mereka menerima informasi seperti itu, kelompok itu berangkat, menentang panas suhu hingga 41 derajat.

Di Sinaloa, provinsi yang memberikan namanya berdasarkan nama kartel narkoba Sinaloa yang terkenal, penculikan kerap terjadi. Orang-orang yang dianggap memiliki uang diculik demi tebusan.

Pria muda terkadang direkrut paksa untuk bergabung dengan kelompok kriminal. Atau mereka dibunuh karena menjadi anggota geng saingan. Perempuan muda diculik untuk diperdagangkan.

Sejak 2014, para Pencari ini telah menemukan lebih dari 200 mayat. Ketika mereka menemukan sisa-sisa tulang, mereka mengirimkannya untuk tes DNA. Sejauh ini mereka berhasil mengidentifikasi sekitar setengah dari sisa-sisa yang mereka temukan.

Metode yang digunakan oleh para perempuan adalah metode dasar. Mereka menggunakan sekop untuk menggali, yang kemudian mereka hirup untuk mendeteksi jika ada bau dekomposisi.

Dalam kasus Mirna, butuh tidak kurang dari tiga tahun untuk menemukan putranya, Roberto. Pada 14 Juli 2017, tiga tahun sejak hilangnyanya dari pom bensin, sebuah petunjuk membuatnya dan rekan-rekannya mencari ke daerah pegunungan terpencil di mana putranya dimakamkan di sebuah kuburan dangkal. Potongan tulang yang dengan hati-hati mereka gali kemudian dicocokkan dengan Roberto.

Mirna mungkin menemukan sisa-sisa Roberto tetapi dia sekarang membantu orang lain dalam pencarian mereka untuk orang-orang yang mereka cintai yang hilang. Kelompok ini sebagian besar terdiri dari ibu, tetapi ada juga pria yang bergabung. Don Pancho telah menghabiskan empat tahun terakhir mencari putranya yang hilang.

(ina/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *