Teknologi

Huawei Bantah Kurangi Produksi Smartphone

Indodax


Jakarta, Wikimedan – Huawei menampik munculnya laporan
bahwa mereka telah menghentikan beberapa lini produksi smartphone. Media China
berpengaruh menyebutkan, Huawei saat ini tengah dalam ketidakpastian terkait dengan
blokade AS yang akan mempengaruhi permintaan.

South China
Morning Post (SCMP) melaporkan bahwa Foxconn, mitra produksi asal Taiwan, berhenti
memproduksi beberapa perangkat untuk Huawei, karena vendor China itu mengurangi
pesanan untuk ponsel baru.

Namun, tidak
jelas model mana yang terpengaruh. Artinya ada kemungkinan bahwa hal itu adalah
langkah manajemen produk normal yang mencakup model smartphone yang lebih lama.

Laporan SCMP
mengutip komentar dari George Zhao, Presiden Honor, sub brand Huawei yang menyasar
kaum muda. George mengakui, akibat perkembangan terakhir, tujuan yang
ditetapkan oleh vendor dapat terpengaruh.

“Ketika
situasi baru telah muncul, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah kita
mampu mencapai tujuan tersebut”, ujar George.

Dalam
keterangan resmi, Huawei mengatakan volume produksi global adalah “normal,
tanpa ada penyesuaian penting di kedua arah”, meskipun kebijakan itu
datang dengan latar belakang pertumbuhan pengiriman.

Namun dengan
dampak penuh karena masuk dalam daftar hitam AS, yang mencegah Huawei bekerja
dengan mitra teknologi AS termasuk Google untuk Android, Huawei telah
dihadapkan pada potensi melemahnya permintaan sampai situasinya menjadi lebih
jelas.

Sebagai
sekutu terdekat, Inggris telah bereaksi tehadap larangan AS tehadap Huawei. Beberapa
operator di negeri Ratu Elizabeth itu, menunda peluncuran smartphone 5G dari
Huawei untuk mendukung peluncuran jaringan selular generasi mendatang.

Kinerja
Huawei yang menterang dalam waktu singkat, telah menjadi ancaman bagi vendor
lain yang telah mapan seperti Samsung dan Apple.

Tahun lalu,
Huawei mampu menjual sekitar 206 juta unit perangkat di seluruh dunia, naik
dari 153 juta unit dibandingkan 2017. Prestasi itu mendorong Huawei naik ke
peringkat kedua vendor smartphone dunia menggeser Apple. Momentum penjualan
tersebut terus berlanjut pada Q1-2019.

Vendor
berlogo mirip bunga merah menyala itu, dilaporkan mampu mempersempit jarak ke
Samsung pada akhir 2019 dan mungkin mencapai tujuan yang paling ambisius tahun
depan.

Menurut SCMP, tidak kurang dari 59 juta smartphone Huawei dikirimkan
antara Januari dan Maret 2019 di seluruh dunia, naik sekitar 50 persen dari
proyeksi lembaga riset Q1 2018 di angka 39 juta.

Secara total,
Huawei bisa menjual antara 250 dan 260 juta unit sepanjang 2019. Angka tersebut
memang belum bisa menggeser tempat pertama perusahaan atas Samsung, tetapi itu
mungkin mengisyaratkan pemimpin baru pada 2020.

Namun
skenario yang sudah dibangun itu menjadi berantakan, saat AS mengembargo Huawei
dengan alasan keamanan. Tuduhan yang selalu dibantah oleh Huawei karena tak
pernah disertai bukti yang kongkret.

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *