Heboh Sumber Air Panas di Rumah Warga Makassar, Dibawa hingga Malaysia

Pasang Iklan Disini

Wikimedan Fenomena langka mengejutkan warga Kota Makassar. Rumah salah seorang pensiunan pegawai di Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Pemeritah Provinsi Sulsel, Muhammad Rustam Tahir, 51, mendadak ramai dikunjungi ratusan warga.

Warga berbondong-bondong memadati rumah yang terletak di Kompleks Perikanan, Jalan Sultan Alauddin, Kelurahan Pabaeng-baeng, Kecamatan Tamalate, Kota Makassar. Warga hanya ingin melihat langsung sumber mata air panas.

Isteri Rustam Tahir, Ifa, 45, menuturkan awal mula ditemukannya mata air panas tepat di halaman rumahnya. Kejadian diceritakan Ifa pertama kali ditemukan sang suami, pada Minggu (9/12) lalu. Hanya saja, waktu itu keluarganya tak menyangka bahwa akan sebesar dan sebuming saat ini.

“Hari Minggu pagi waktu itu beluma ada sama sekali yang tahu. Bapak (suaminya) bangun liat di halaman rumah, kenapa ada asap keluar dari dalam tanah,” kata Ifa saat berbicang dengan Wikimedan, di rumahnya, Sabtu (15/12) siang.

Karena penasaran, sang suami akhirnya membongkar sedikit bongkahan tanah tempat dimana asap keluar. Saat menggali tak genap sejengkal, air panas tiba-tiba memyembur hingga mengenai jendela rumahnya.

“Dari situ makanya langsung bapak kasih tinggal. Stop digali karena nda sampai satu jengkal panas sekali airnya baru asapnya keluar-keluar terus. Seperti kalau orang masak di kompor begitu mendidih-didih airnya,” ucap Ifa.

Sejak saat itu, lubang dengan air panas dan kepulan asap yang bersumber dari dalam halaman rumah itu dibiarkan tak ditutup. Dikahawatirkan kata Ifa, jika ditutup akan meledak. Berselang sehari setelah dibiarkan, mengepul dan air mendidih, warga sekitar yang mengetahui fenomena itu mulai berdatangan.

“Sampai sekarang ini, cuman mungkin siang, biasanya kemarin-kemarin itu ramai sekali padat sampai di depan pagar, antri orang mau ambil ini airnya dari sore sampai tengah malam masih terus ada yang datang,” ucapnya.

Bahkan, dari ratusan warga yang berbondong-bondong berdatangan, sebagian di antaranya lanjut Ifa berasal dari luar Makassar. Mulai dari Kabupaten Maros, Pangkep, Takalar, Gowa dan Jeneponto.

“Terakhir itu kemarin siang, ada yang ambil katanya untuk obat mau dibawa ke Malaysia. Itu orang ambil sampai dua jerigen kecil yang lima liter itu,” akunya.

Ibu 4 anak ini mengungkapkan, temuan ini merupakan kali keduanya terjadi. Sebelumnya, semburan air panas dengan kepulan asap pertama kalinya ditemukan oleh sang suami pada 1992 lalu.

“Tempatnya disitu juga di lubang itu. Tapi kan dulu bapak tidak terlalu mau buka kayak diacuhkan akhirnya mungkin berhenti sendiri. Nah, ini pas Minggu itu hari baru muncul lagi ini,” ucapnya.

Warga yang mengambil, lanjut Ifa ada yang mempercayai bahwa air panas tersebut merupakan obat yang bisa menyembuhkan penyakit. Ia dan keluarga kemudian membiarkan begitu saja lubang sumber air panas terbuka.

“Jadi kalau ada yang mau ambil datang warga lagi itu. Anak saya, biasa kasih masuk telur di dalam situ, tidak sampai tiga menit itu langsung masak itu telur,” terangnya.

Lebih lanjut, Jumat (14/12) malam tadi, lubang sumber air panas yang diperuntukkan umum kepada masyarakat disegel oleh kepolisiaan setempat. Garis polisi dibentangkan mengeliling sumber air panas tepat di halaman rumahnya.

“Katanya polisi masih selidiki sebabnya kenapa. Tapi kalau bagus, mungkin bisa di buka kembali. Kita ikut saja karena polisi sementara tangani,” tambahnya.

Ia dan keluarga juga tak sedikit pun merasa khawatir terkait efek yang ditimbulkan dari sumber air panas. “Seperti biasa tidak ada yang kayak lain-lain. Seperti bau-bau belerang begitu tidak ada juga. Kayak orang masak air panas saja begitu, bau air biasa,” tambahnya.

Kepala SPKT Polsek Tamalate, Aiptu Ahmad yang semalam memimpin pemasangan garis polisi, mengatakan sementara melalukan pengamanan di lokasi. “Supaya warga tidak berbondong-bondong lagi datang, sementara diamankan nanti diteliti,” pungkasnya.

(rul/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *