Hasto Ingatkan Sandi Tak Perlu Sandiwara Seperti Ratna: Sudah Tak Laku
Wikimedan – Penolakan terhadap Sandiaga Uno saat blusukan ke Pasar Kota Pinang, Sumatera Utara, diduga sandiwara. Buntutnya, muncullah tagar di Twitter #SandiwaraUno, yang dimaksudkan untuk menyindir calon wakil presiden nomor urut 02 itu.
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyatakan turut prihatin. Dia menyindir, bahwa ada kontestan yang menyapa rakyat namun hanya berpura-pura.
“Ada yang ke pasar di Medan. Berpura-pura,” ujar Hasto dalam konsolidasi di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (14/12).
Menurut Hasto, Sandiaga Uno tidak perlu bersandiwara mengikuti jejak aktivis Ratna Sarumpaet yang berpura-pura dianiaya orang tak dikenal. Padahal luka lebam di wajah ibunda Atiqah Hasiholan itu dikarenakan bedah estetika.
“Ratna Sarumpaet sudah tak laku lagi, bersandiwara hanya demi dikasihani rakyat. Itu sudah tak laku,” tegasnya.
Lebih lanjut Hasto membandingkan sosok Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan Jokowi. Kata Hasto, Jokowi adalah seorang presiden yang tetap tulus ketika bertemu masyarakat.
Hasto menilai, Jokowi tak lupa diri ketika berkuasa. Dia tetap menyapa masyarakat, dan bersalaman dengan penuh ketulusan.
“Pak Jokowi adalah pemimpin yang tak suka marah-marah. Sosoknya baik, yang dimulai dari keluarganya,” ungkapnya.
Sementara itu, cawapresnya, Ma’ruf Amin, muncul sebagai ulama dan pengayom. Sebagai informasi, muncul tagar #SandiwaraUno di Twitter dengan sebuah video berdurasi 01.21 detik.
Dalam video tersebut, seorang pria berkemeja dan bertopi hitam melarang seseorang yang hendak mencopot poster penolakan. Poster yang sempat tercopot akhirnya ditempelkan lagi.
(gwn/JPC)
Kategori : Berita Nasional