Berita Nasional

Harga Tanah di Perkotaan Semakin Mahal, Area Rumah Subsidi Digeser

Indodax


Wikimedan– Pemerintah Jawa Tengah mengklaim harga tanah di kawasan perkotaan makin mahal dan sulit dikendalikan. Hal ini berujung pada lokasi pembangunan rumah murah melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang bergeser ke area pinggiran.

“Tidak bisa pembangunan di perkotaan, bisanya di daerah pinggiran atau kawasan penyangga. Contoh ini di Kota Semarang, itu dibangunnya di Kendal,” jelas Kepala Seksi Perumahan Umum Dinas Perumahan Rakyat Dan Kawasan Permukiman Jateng, Suprapta, Sabtu (1/12).

Suprapta menyebut, rumah subsidi tahun 2018 dipatok dengan harga kisaran Rp 130 juta. Dengan standar ideal untuk tanahnya Rp 200 ribu meter persegi. Saat ini harga di kawasan perkotaan sudah jauh melampaui itu. Sehingga terganjal penyesuaiaannya ke dalam skema subsidi.

“Sekarang harga rumah subsidi berkisar Rp 130 juta, dengan harga itu tidak bisa diimplemetasikan di perkotaan. Tapi kalau dibangun di pinggiran, peminatnya juga sepi, karena aktivitas di kota,” sambungnya.

Dalam hal ini, ia pun menegaskan bahwa pemerintah sudah mensosialisasikannya. Soal pemprov masih kesulitan mencarikan lahan rumah subsidi untuk masyarakat dan pemetaan antara lahan kuning dan yang masih hijau.

“Untuk masyarakat umum belum disediakan oleh pemerintah, yang kita sediakan baru ASN. Rumah FLPP semua disediakan oleh developer. Untuk pembangunan fisiknya mendapatkan bantuan berbentuk pembiayaan,” tutupnya.

(gul/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *