Harga Emas Antam Terjun Bebas ke Level Termurah 1 Bulan
Wikimedan.com – Harga Emas Antam Terjun Bebas ke Level Termurah 1 Bulan. Harga emas batangan produksi PT Antam Tbk. atau yang dikenal dengan emas Antam jeblok pada perdagangan Sabtu (27/8/2022). Bahkan, kini menyentuh level terendah dalam lebih dari 1 bulan terakhir.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, harga emas batangan merosot Rp 8.000/gram. Emas dengan berat 1 gram dibanderol Rp 964.000/batang, merosot 0,82% dari harga kemarin. Harga tersebut merupakan yang terendah sejak 21 Juli lalu.
PT Antam menjual emas mulai ukuran 0,5 gram hingga 1.000 gram. Harga jual tersebut belum termasuk pajak 0,9% bagi pembelian tanpa menggunakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP), dan 0,45% dengan NPWP.
Jebloknya harga emas Antam tidak lepas dari pergerakan harga emas dunia. Pada perdagangan Jumat, harga emas dunia ambrol hingga 1,23% ke US$ 1.736/troy ons. Penyebabnya, pernyataan ketua bank sentral Amerika Serikat (AS) Jerome Powell.
Powell yang berbicara di simposium Jackson Hole menegaskan masih akan terus menaikkan suku bunga dengan agresif hingga inflasi melandai. Bahkan, ia memperingatkan perekonomian Amerika Serikat akan mengalami “beberapa kesakitan”.
“Saat suku bunga tinggi, pertumbuhan ekonomi melambat, dan pasar tenaga kerja yang melemah maka akan membawa inflasi turun, itu juga akan memberikan beberapa kesakitan bagi rumah tangga dan dunia usaha. Itu adalah biaya yang harus kita tanggung guna menurunkan inflasi. Memang menyakitkan, tetapi kegagalan menurunkan inflasi berarti penderitaan yang lebih besar akan terjadi,” kata Powell sebagaimana dilansir CNBC International, Jumat (26/8/2022).
Suku bunga tinggi merupakan musuh utama emas. Sebab ketika suku bunga dinaikkan maka imbal hasil (yield) obligasi AS atau Treasury akan ikut naik.
Emas dan Treasury sama-sama dianggap safe haven, tetapi ketika yield menanjak maka emas menjadi tidak menarik. Sebab, emas merupakan aset tanpa imbal hasil.
Selain itu, kenaikan suku bunga juga akan membuat dolar AS melesat. Emas yang dibanderol dengan dolar AS akan menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Permintaannya pun berisiko menurun.