Berita Nasional

Gus Yaqut: Tidak Boleh Ada Bendera Selain Merah Putih

Indodax







Wikimedan – Polemik pembakaran bendera oleh oknum anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) sepertinya tidak menjadi gangguan bagi Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk berkegiatan. Buktinya Kirab Satu Negeri yang mereka gelar sejak 16 September tetap berlangsung di Jogjakarta, Jumat (26/10).





Rombongan Kirab Satu Negeri itu bergerak sejak 16 September lalu itu memungkasi perjalanannya di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Munawwir, Krapyak, Jogjakarta. Pada prosesi penutupan, sebanyak 85 bendera Merah Putih dari lima zona yang dikirab anggota Banser telah tiba di halaman ponpes tersebut.





Bendera merah putih itu kemudian diserahkan kepada Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas. Penyerahan pataka merah putih itu turut disaksikan oleh KH R Nadjib Abdul Qodir, KH R Haedar Muhaimin, KH Dr Hilmi Muhammad, Habib Hilal Al Aidid, KH Dr Habib A Syakur, dan KH Yasin Nawawi.


Gus Yaqut: Tidak Boleh Ada Bendera Selain Merah Putih

Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas saat menerima pataka Merah Putih di Jogjakarta. (Istimewa)





Tidak ketinggalan juga Sekjen PP GP Ansor Abdul Rochman, Kasatkornas Banser Alfa Isnaeni, para pengurus pusat, Ketua Pengurus Wilayah GP Ansor se Indonesia, dan beberapa cabang Ansor di DI Jogjakarta dan Jateng, serta para santri pondok.





Yaqut Cholil Qaumas mengungkapkan kebanggannya dengan para Banser di seluruh Indonesia. Makanya seluruh anggota Banser harus tunduk dan taat kepada kiai serta ulama.





“Selama yang memerintahkan para kiai dan ulama, kita tidak boleh surut selangkah pun,” ujarnya di depan ratusan anggota Banser yang memadati halaman Ponpes Al Munawwir, Krapyak.






Pria yang biasa disapa Gus Yaqut itu menjelaskan, Ansor dan Banser akan tetap tegak berdiri menjaga para kiai, negara dan keutuhan NKRI. “Hari ini tunai sudah dalam membawa Merah Putih ke seluruh penjuru Nusantara mulai dari Sabang sampai Merauke, dari Pulau Miangas ke Pulau Rote hingga Nunukan,” tandasnya.






Perjalanan Kirab Satu Negeri berlangsung 40 hari. Menurutnya, tidak mudah membawa panji-panji Merah Putih. Banyak tantangan, hambatan dan rintangan yang terjadi.





“Dan akhirnya saat ini kita bertemu di pondok pesantren yang melahirkan orang-orang besar yang memiliki sejarah berdiri tegaknya negeri ini,” lanjutnya.





Dalam kesempatan tersebut Gus Yaqut juga menyatakan, bendera merah putih merupakan satu-satunya bendera yang boleh berdiri tegak di negeri Indonesia. Merah Putih telah memberikan bukti bisa menaungi perbedaan dan keberagaman.





“Karena perbedaan, keragaman dan kebhinekaaan adalah keniscayaan bagi Indonesia. Tidak boleh ada bendera selain Merah Putih yang berdiri tegak di negeri ini,” pungkasnya.





(iil/jpg/WMC)


Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *