Gaji Rp 2 Miliar Tak Usah ke Kantor, Kerja Apa?
Wikimedan – Gaji Rp 2 Miliar Tak Usah ke Kantor, Kerja Apa? Gaji besar dan tak perlu ke kantor mungkin jadi impian beberapa orang. Ternyata ada pekerjaan yang menawarkan keduanya sekaligus.
Greenback Expat Tax Services melaporkan berdasarkan tinjauan hampir 6.800 lowongan kerja yang diunggah di Indeed di seluruh dunia. Laporan itu juga melakukan survei sekitar 1.000 orang Amerika yang tertarik menjadi digital nomad atau bekerja dari mana saja.
Dari laporan tersebut diketahui pekerja data scientist (remot) menghasilkan rata-rata US$132 ribu (Rp 2,1 miliar). Sementara analis bisnis (remot) sebanyak US$100 ribu (Rp 1,6 miliar) dan manajer proyek (remot) senilai US$88 ribu, dikutip dari Business Insider, Selasa (28/5/2024).
Amerika Serikat (AS) tercatat menjadi negara dengan peluang kerja jarak jauh paling banyak dan gaji yang tinggi. Misalnya seorang data scientist bisa mengantongi hingga US$143 ribu (Rp 2,3 miliar).
Sedangkan Prancis adalah negara berikutnya yang menawarkan fasilitas tersebut dengan rata-rata gaji US$90 ribu (Rp 1,4 miliar). Berikutnya adalah Australia sebanyak US$79 ribu (Rp 1,2 miliar).
Sementara itu banyak pekerja AS ingin meninggalkan negara tersebut. Laporan juga menyebutkan enam dari 10 pekerja generasi Z tertarik menjadi ekspatriat.
Banyak dari orang AS ingin pergi ke sejumlah negara seperti Italia, Kanada dan Inggris. Ketiganya merupakan tempat dengan pekerjaan jarak jauh terbanyak.
Namun untuk bisa bekerja jarak jauh, gaji juga perlu jadi perhatian khusus. Berdasarkan survei gaji sekitar US$72 ribu (Rp 1,1 miliar) disebut bisa membuat nyaman bekerja dari jarak jauh.
Pekerjaan jarak jauh memang kian banyak dilakukan saat Covid-19 melanda beberapa tahun lalu. Fleksibilitas kerja menjadi yang sangat penting.
Pendiri dan CEO Katmai, Erik Braund menjelaskan telah membuat bekerja jarak jauh dengan partner kerjanya sejak 2020. Cara kerja ini, menurutnya juga bisa menyeimbangkan pekerjaan dan hidup pribadinya.
“Saya melewatkan dua tahun pertama kehidupan anak pertama. Saya tidak melewatkan dua tahun pertama kehidupan anak kedua saya,” kata Braund.