FTSP ITM Gelar Seminar Penataan Kota Medan

MEDAN Wikimedan | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) Institut Teknologi Medan (ITM) menggelar Seminar “Penataan dan Pengembangan Kota Medan sebagai Bagian Kawasan Metropolitan Mebidangro” di Aula Kampus ITM, kemarin.
Pembicara dalam seminar Kaspan Eka Putra, Cut Nuraini dan Anthoni Veery Mardianta, dibuka oleh Ketua Jurusan FTSP ITM Rahmad Dian, dihadiri Ketua Himpunan Mahasiswa FTSP ITM Muhammad Rajani.
Pembicara Kaspan Eka Putra menyampaikan makalah tentang “Dampak Urban Sprawl terhadap Kemacetan di Kota Medan. Menurutnya, terjadinya urban sprawl karena wilayah di pinggir Kota Medan terus berkembang sebab lahan lebih murah dari pusat kota.
Sebagai contoh, lahan di pusat kota sekarang berkisar 20-30 juta per meter.”Jika kita buat rumah 10×10 meter berarti diperhitungkan memerlukan dana Rp2,5 miliar untuk membeli tanah saja. Jadi orang tidak mampu membeli rumah di pusat kota. Konsekuensinya akan mencari lahan lebih murah di pinggir kota,” terangnya.
Selain itu, masyarakat dengan tingkat pendapatan rendah lebih memilih wilayah pinggir kota sebagai lokasi tempatnya bermukim. Sehingga memiliki dampak sosial, ekonomi dan lingkungan.
“Untuk itu, secara teori bila terjadi sebuah kota dampak urban sprawl, efek akhirnya menimbulkan kemacetan. Karena perkembangan masuk berada di pinggir yang pergerakannya memerlukan pemilihan moda,” kata Kaspan.
Pemilihan moda menggunakan sepeda motor dan angkutan umum berbasis online, tambahnya, sehingga hal ini berpengaruh terhadap kemacetan Kota Medan karena volume arus lalulintas semakin tinggi.
“Solusi harus kita lakukan adalah merubah struktur tata ruang dan perencanaan kota antara lain menyediakan jalur motor, transit pejalan kaki dan angkutan umum serta adanya kebijakan nasional,”sebutnya.
Ketua Jurusan FTSP ITM Rahmad Dian berharap, seminar ini dapat membuka wawasan mahasiswa FTSP ITM, sehingga mengetahui apa peran perencanaan. Karena narasumber yang hadir pakar-pakar arsitek, perumahan dan Mebidangro.
“Mudah-mudahan apa disampaikan narasumber bisa membantu dan melihat bagaimana peran perencanaan membangun Kota Medan,” katanya.(er)