Olahraga

Final Di Shanghai Jadi Pelajaran Berharga Bagi Borna Coric

Indodax


Borna Coric tiba di Shanghai musim ini tanpa momentum. Ia menelan kekalahan di babak pertama Shenzhen Open dan China Open, bahkan mempertimbangkan untuk mundur dari Shanghai Masters akibat masalah pada lehernya.

Namun, Coric menemukan beberapa permainan terbaik dalam karier yang mengantarkannya ke final turnamen Masters 1000 pertamanya. Perjalanannya tidak berakhir manis setelah Novak Djokovic menghentikan langkahnya.

“Saya senang dengan sepanjang pekan yang saya habiskan di Shanghai. Saya pikir itu pekan yang benar-benar luar biasa bagi saya. saya harus melihat sisi positifnya dan hanya mengambil hal positif dari pekan saya di Shanghai,” ungkap Coric.

Saat ini pada musim lalu, Coric terlempar dari peringkat 50 besar. Lupakan tentang Shanghai, ia kalah di babak pertama kualifikasi dengan dua set langsung.

“Musim lalu di saat ini, pastinya saya harus berjuang keras. Saya tidak bermain dengan cukup baik. Pada masa offseason, saya memutuskan untuk mengganti seluruh tim saya. Saya juga memutuskan untuk mengganti pendekatan saya. Saya berlatih selama enam pekan. Saya melewati masa offseason yang cukup baik dan terlama sejauh ini. Saya pikir saya mulai mendapatkan keuntungan dari kerja keras itu di awal musim ini. Lalu saya mulai bermain dengan lebih baik dan lebih baik lagi, sehingga memberi saya kepercayaan diri,” jelas Coric.

Kepercayaan diri tersebut terlihat di sepanjang musim ini, termasuk mengalahkan Roger Federer sebanyak dua kali di musim ini, yakni di final Gerry Weber Open, Halle dan di semifinal Shanghai Masters.

“Saya membuktikan pada diri saya sendiri bahwa saya bisa mengalahkan petenis terbaik lagi dan bisa memainkan permainan terbaik saya. Itu akan banyak membantu saya untuk turnamen selanjutnya,” tambah Coric.

“Dalam dua pekan terakhir setelah pertandingan Davis Cup, saya tidak merasa cukup baik. Ketika saya tiba di Cina, sejujurnya saya selalu berjuang keras di Cina, dengan cuaca, zona waktunya, saya tidak terlalu yakin. Setelah sekarang saya bermain dengan baik di turnamen ini dan mungkin musim depan, saya akan merasa lebih rileks.”

Mungkin mengecewakan bahwa Coric tidak membawa pulang trofi, yang mungkin menjadi gelar ketiga dalam kariernya. Tetapi di partai final tersebut, Djokovic membuktikan diri bahwa ia masih terlalu tangguh bagi Coric.

Hal itu tentu terjadi kepada setiap petenis, karena tidak ada seorang petenis pun yang memenangkan setiap pertandingannya. Tetapi yang pasti, Coric mengalami peningkatan dan ia akan menduduki peringkat tertinggi dalam kariernya, peringkat 13 dunia.

“Pertandingan itu pelajaran yang sangat baik. Sejujurnya saya tidak terlalu menikmatinya, tetapi ketika saya melihatnya lagi, itu pelajaran yang sangat berharga. Saya pikir saya bisa belajar banyak dari pertandingan kali ini. Yang pasti, ia (Djokovic) bermain dengan benar-benar memukau. Jadi, saya akan berusaha untuk belajar sesuatu dari pertandingan itu. Dan seperti yang sudah saya katakan, saya hanya akan mengambil hal positif dari pekan di Shanghai,” timpal Coric.

Artikel Tag: Tenis, Shanghai Masters, borna coric, Novak Djokovic, Roger Federer

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *