Everlasting Ngliyep, Sunset Cantik Hingga Tebing Kapur
Wikimedan – Tidak berlebihan jika Kabupaten Malang, Jawa Timur (Jatim), disebut sebagai surganya tempat piknik. Zaman now, lokasi wisata diperkaya dengan spot selfie. Tidak terkecuali dengan Pantai Ngliyep di Kecamatan Donomulyo.
Sebenarnya, pantai yang berjarak sekitar 60 kilometer dari Kota Malang itu bukan tempat wisata baru di Kabupaten Malang. Lokasi wisata sudah dibuka sejak belasan tahun lalu. Namun kondisinya sudah berbeda dengan dulu. Saat ini jalan menuju ke Pantai Ngliyep sudah mulus dengan pemandangan hutan jati serta sengon.
PD Jasa Yasa selaku pengelola Pantai Ngliyep juga sudah menambahkan aneka spot untuk selfie. Misalnya dua bingkai kayu berukuran besar. Kemudian gazebo sejuk yang membelakangi karang pantai dengan deburan ombak. Serta ada ayunan di laut sehingga seperti di Gili Trawangan, Lombok.

Indah bukan? Apalagi pasirnya putih bersih. Eit, itu belum semua. Masih ada gapura dengan ornamen kayu kering yang mengingatkan dengan kesan klasik dan sejuk. Jika pengunjung mau berjalan agak jauh sedikit, di atas bukit karang ada replika perahu.
Perahu menjorok ke laut dengan ketinggian karang sekitar 10 meter. Pengunjung rela antre menaiki tangga menuju replika perahu itu agar bisa berselfie.
“Apalagi kalau pas lagi kelihatan ombaknya, bagus. Ini tapi harus antre dulu. Karena terbatas kapasitasnya,” kata salah satu pengunjung asal Kota Malang Putri Ayu Widodo, 23, kepada Wikimedan.
Lain lagi dengan Tristantia Usman, 23. Pengunjung asal Blitar itu mengaku lebih suka menggunakan ayunan sebagai tempat berfoto. “Kayak di Gili Trawangan. Kan saya belum pernah ke sana. Jadi sekarang foto di Ngliyep saja dulu,” katanya sembari terkekeh.
Mengunjungi Ngliyep tidak lengkap jika tidak menikmati sunset indah dan romantisnya. Semburat oranye tua bersemu merah semakin menambah kecantikan pantai yang dipercaya sakral itu.
Menjelang matahari terbenam, suasana semakin temaram. Matahari bundar warna oranye seolah tenggelam ditelan air laut berdebur ombak lembut. Deburannya memainkan pasir lembut yang menggelitik kaki.
Semakin tenggelam, warnanya semakin indah. Lembayung senja menambah kecantikan Ngliyep. Ombak, karang, pohon kelapa dan pasir putihnya menyiratkan ketenangan.
Jika ingin menikmati kecantikan Ngliyep lebih lama, bisa menginap di cottage yang dikelola Jasa Yasa. Atau mendirikan tenda jika ingin suasana lebih natural.
Jika Anda punya waktu cukup lama, cobalah berjalan ke Gunung Kombang. Yakni gunung kapur yang masih satu kompleks dengan Ngliyep. Tersedia tangga yang bisa digunakan menuju puncak. Memang menguras tenaga, kerja menanjak. Namun begitu sampai atas, lelah seolah menguap digantikan dengan rasa takjub.
Di atas gunung karang, pengunjung dapat menyaksikan laut dengan ombak besar di bawahnya. Namun harus tetap hati-hati. Tetap waspada situasi walau tengah berselfie. Sebab jika terpleset bahaya sekali. Bisa hilang ditelan ombak. Jangan sampai hal ini terjadi.
Pesona Ngliyep bukan hanya ini. Ada banyak gunung dan gua di dalamnya. Misalnya, Tanjung Ular yang konon dipercaya tempat tinggal ular. Namun Wikimedan belum sempat mengunjungi lokasi itu. Karena waktu sudah semakin malam.
Ada juga Pantai Gladakan Ciut. Bisa dibilang pantai masih perawan. Karena menuju ke sana harus berjalan satu jam menembus hutan dan naik turun bukit.
Memang Ngliyep sudah jauh lebih bagus dibandingkan beberapa tahun lalu. Hanya saja masalah yang dialami sepertinya sama. Yakni, sampah yang berserekan.
(tik/JPC)
Kategori : Berita Nasional