Ericsson Boyong Teknologi 5G ke Indonesia
Jakarta, Wikimedan – Ericsson menampilkan platform 5G generasi terbaru di Indonesia. Dengan teknologinya, penyedia layanan (operator) bisa mengembangkan jaringan mereka dan menyebarkan 5G secara bertahap.
“Ericsson adalah perusahaan pertama yang membawa dan memperkenalkan 2G, 3G dan 4G ke Indonesia serta melakukan uji coba 5G. Dengan 18 kontrak 5G telah diumumkan, kami telah mengirimkan tiga juta perangkat radio 5G-Ready ke pelanggan kami di seluruh dunia,” ujar Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia di Jakarta, Kamis (25/4/2019).
Soper mengatakan, operator telekomunikasi di Indonesia bisa memperoleh manfaat dengan tambahan pendapatan 30 persen dari peluang pasar yang mendukung 5G pada tahun 2026, mewakili 6 miliar dollar AS pendapatan tambahan. Ericsson akan memastikan jaringan 4G mereka sudah sesuai, sekaligus memungkinkan mereka untuk bermigrasi ke 5G dengan lancar.
Satu jaringan inti untuk 4G dan 5G
Untuk memastikan evolusi menuju 5G yang mulus bagi para penyedia layanan, Ericsson mengembangkan portofolio Cloud Core dengan tujuh produk baru yang mendukung 5G Standalone dan Non-Standalone, serta generasi sebelumnya untuk memastikan kelangsungan layanan yang mulus. Solusi Dual-mode 5G Cloud Core yang dirancang untuk cloud-computing dapat digunakan untuk manajemen kapasitas otomatis, dan juga operasi yang efisien dan kuat.
Transportasi layanan 5G di manapun

Dengan penyebaran awal 5G yang berlangsung di daerah perkotaan yang padat, langkah selanjutnya adalah meningkatkan kinerja 4G dan membangun cakupan 5G di luar kota. Ini akan terus membutuhkan kombinasi dari solusi transportasi berbasis serat dan gelombang mikro.
Untuk ini, Ericsson meningkatkan kapasitas portofolio gelombang mikronya dan menambahkan MINI-LINK 6200 baru dari solusi Long Haul 5G-ready yang mendukung kapasitas hingga 10Gbps. Perusahaan ini juga memperluas portofolio router dan fronthaul untuk menawarkan solusi fleksibel dan modular bagi penyedia layanan yang sesuai dengan kebutuhan penyebaran mereka.
Radio baru dan virtual Radio Access Network (vRAN)

Munculnya sorotan mengenai 5G tidak hanya tentang kebutuhan untuk pita (band) frekuensi baru tetapi juga untuk pembangunan situs yang dioptimalkan dan kemampuan yang lebih besar untuk menambah kapasitas radio dengan presisi untuk penyedia layanan. Ericsson mengatasi hal tersebut dengan meluncurkan sembilan radio dual band baru, triple band, dan radio Massive MIMO dengan performa tinggi.
Ericsson mencapai tonggak penting dengan virtualisasi perangkat lunak 5G NR yang mengelola aliran lalu lintas data untuk sejumlah besar pengguna. Fungsi baru ini memungkinkan penyedia layanan untuk memperkenalkan arsitektur di mana kecerdasan pemrosesan lalu lintas data diposisikan lebih tinggi di dalam jaringan, untuk memberikan fleksibilitas tambahan dalam beragam skenario penyebaran.
Orkestrasi layanan otomatis untuk operasi yang disederhanakan

Peningkatan kompleksitas jaringan mendorong penyedia layanan untuk menyederhanakan operasi. Evolusi dari solusi Ericsson Dynamic Orchestration memperkenalkan otomatisasi network slicing yang terdiri dari pembentukan, pengujian, dan penyebaran network slicing untuk pengenalan cepat pada layanan 5G.
Solusi ini juga mengimplementasikan otomatisasi loop tertutup dengan AI (AI-powered closed-loop) untuk jaringan campuran (termasuk fungsi jaringan fisik, virtual, dan container-based) dalam lingkungan multi-vendor untuk mengidentifikasi dampak layanan dan mengadaptasi jaringan secara real-time untuk memberikan pengalaman terbaik bagi end-user.