Empat Perampok Todongkan Senjata Api, Kuras Harta Senilai RP 500 juta

Wikimedan– Empat orang komplotan peramapok bersenpi beraksi di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Singingi Hilir, Kabupaten Kuansing, Minggu (21/10) dini hari. Pada aksinya tersebut, mereka berhasil membawa lari harta benda korban senilai Rp 500 juta.

Kapolres Kuansing AKBP Fibri Karpiananto mengatakan, peristiwa tersebut menimpa Yanwar Kartin alias Ujang, 63. Saat kejadian, Ujang bersama istri dan ketiga anaknya sedang tidur pulas di rumah mereka.

Tak lama setelah itu, Ujang mendengar bunyi yang cukup keras dari bagian depan rumahnya. Ia pun langsung keluar dari kamar untuk memeriksa ruangan depan. Betapa kagetnya Ujang saat melihat seorang pria yang memukul jendela dan terali besi rumah hingga lepas.

“Menurut keterangan korban pelakunya berjumlah empat orang. Mereka menodongkan senjata laras pendek kepada istri korban dan meminta istri korban untuk menunjukkan letak uang yang disimpan,” ungkap Fibri, Senin (22/10).

Lantaran takut, istri Ujung, Yustiani, 56, langsung mengeluarkan uang sebesar Rp 15 juta yang disimpan di dalam tas. Tapi ternyata pelaku belum puas. Mereka lalu membongkar kamar korban dan mengambil perhiasan emas seberat 25 kg.

Pelaku juga menyuruh korban menyerahkan uang lainnya. Jika tidak, maka anak korban berinisial NA akan dibawa pergi. Akhirnya pasutri itu terpaksa menyerahkan uang yang tersimpan di dalam kamar sebesar Rp 450 juta.

“Setelah berhasil, pelaku keluar lewat jendela lalu melarikan diri dengan tiga sepeda motor. Mereka sempat dihadang pemuda setempat tetapi mereka berbalik arah dan berhasil kabur ke arah Logas, Tanah Datar,” kata dia.

Jika dikalkulasikan, kerugian korban mencapai Rp 500 juta. Berdasarkan pengakuan korban, pelaku memakai helm dan masker saat beraksi. Hal itu cukup menyulitkan polisi untuk mengidentifikasi pelaku.

“Kami sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara). Saat ini kami masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui siapa saja para pelaku itu,” pungkas polisi dengan dua melati di pundak itu.

(ica/JPC)