Berita Nasional

Emak-Emak Kemenag Kompak Tolak Gratifikasi dan Korupsi

Indodax


Wikimedan – Sejak 2016 lalu Dharma Wanita Kementerian Agama (Kemenag) menggulirkan Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK). Program kerja sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini intinya menjalankan pencegahan korupsi mulai di tingkat keluarga. Penggalaknya adalah istri PNS Kemenag di pusat maupun daerah.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin turut hadir dalam penutupan evaluasi program pencegahan korupisi SPAK di Depok, Jawa Barat Jumat (23/11). Kegiatan ini juga di hadiri komisioner KPK Basaria Panjaitan dan Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenag Trisna Willy Lukman Hakim.

Penasihat Dharma Wanita Persatuan Kemenag Trisna Willy Lukman Hakim mengatakan dalam program SPAK itu dikenal istilah agen. Mereka adalah istri-istri PNS Kemenag yang sudah mengikuti pelatihan.

“Jumlahnya ada 164 orang. Dari kantor Kemenag pusat hingga daerah,” kata Trisna.

Dia mengatakan, agen SPAK yang sudah mengikuti pelatihan tersebut berugas untuk mengkampanyekan atau sosialisasi pencegahan korupsi dan menolak gratifikasi kepada istri-istri PNS lainnya. Kemudian para istri tersebut bisa menerapkan semangat anti korupsi di keluarga masing-masing.

“Program SPAK berjalan mulai Februari 2016,” tuturnya.

Komisioner KPK Basaria Panjaitan mengatakan, Kemenag merupakan lembaga pertama yang mengadoposi program SPAK. Kemudian sekarang tersebar di kantor kemang pusat, provinsi, hingga kabupaten atau kota.

“Saya mengajak ibu-ibu untuk menjaga bapak-bapaknya,” katanya.

Menurut Basaria peran perempuan atau istri PNS untuk pencegahan korupsi. Di rumah para istri bisa mendidik anak-anak untuk berperilaku jujur. ‘Para perempuan istri PNS bisa menjaga suaminya supaya tidak terlibat kasus korupsi atau menerima gratifikasi,” katanya.

Dia berharap program SPAK menular di instansi lainnya. Dia menegaskan tujuan pertama gerakan SPAK adalah menjaga diri sendiri para perempuan untuk menghindari praktik korupsi.

Kemudian menerapkannya untuk lingkungan keluarga. Baik itu kepada anak-anak maupun suami yang menjadi PNS di Kemenag.

Lukman menuturkan kesadaran untuk menjauhi praktik korupsi tidak hanya untuk para PNS Kemenag. Tetapi juga dimulai dari keluarga PNS tersebut

Di antaranya juga melibatkan para istri PNS Kemenag. Mulai dari tingkat staf hingga pejabat, bahkan sampai istri Menag sekalipun.

“Dalam rangka untuk tidak melakukan hal-hal yang dinilai korupiti dan manipulative dalam mengemban tugas di Kemenag,” jelasnya.

Dia juga berharap upaya kampanye mencegah korupsi di lingkungan keluarga PNS Kemenag tidak dijadikan sebagai beban, pamrih, atau takut. Lukman mengatakan pencegahan korupsi harus dilakukan dengan dasar rasa cinta. Cinta kepada keluarga atau bahkan sesama keluarga besar pegawai Kemenag.

(wan/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *