Berita Nasional

Ekonomi Domestik Dilirik Investor, Rupiah Berpotensi Menguat

Indodax


[ad_1]






Wikimedan Perdagangan nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diharapkan dapat melanjutkan penguatannya hari ini, tidak seperti pasar saham yang belum merespon sejumlah sentimen positif dari dalam negeri.





Analis CSA Research Institute mengatakan, pergerakan Rupiah pun diharapkan juga dapat memanfaatkan penguatan mata uang CAD terhadap USD setelah terjadinya kesepakatan antara Kanada dan AS sehingga kesepakatan NAFTA pun dapat terjaga. 





”Di perkirakan Rupiah akan bergerak di kisaran 14.912-14.892. Diharapkan pergerakan positif ini dapat kembali berlanjut. Tetap mencermati dan mewaspadai berbagai sentimen yang dapat membuat Rupiah kembali melemah,” ujarnya, Selasa (2/10).





Reza menjelaskan, pergerakan Rupiah mampu berbalik menguat setelah sempat mengalami pelemahan. Adapun Rupiah sempat melemah terimbas pelemahan sejumlah mata uang di Asia seiring dirilisnya data aktivitas ekonomi China yang cenderung melambat bulan lalu sehingga meningkatkan kekhawatiran investor akan dampak dari perang dagang antara Tiongkok dengan AS. 





Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) selama September 2018 mengalami deflasi sebesar 0,18 persen. Adapun inflasi tahunan dan tahun kalendernya masing-masing mencapai 2,13 persen dan 3,2 persen. 





Kepala BPS menyampaikan deflasi disebabkan pada dua kelompok pengeluaran yaitu bahan makanan serta transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. 






Dengan tercatatnya deflasi dapat dianggap Pemerintah berhasil mengendalikan inflasi agar tetap stabil. Tidak hanya itu, adanya pemberitaan kemudahan akses KUR bagi masyarakat turut membantu penguatan Rupiah.






(mys/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *