Berita Nasional

Ekonom Indef Sebut Bisa Melemah Sampai Segini Hingga Akhir 2018

Indodax


[ad_1]






Wikimedan Sudah lima hari terakhir ini nilai tukar rupiah terdepresiasi terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pada Jumat (5/10), kurs tengah Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah berada di level Rp 15.182 per USD.





Ekonom Instute For Development of Economic and Finance (Indef) Bhima Yudhistira memperkirakan hingga akhir tahun nilai tukar akan melemah hingga Rp 15.200 – Rp 15.600 per USD. Pelemahan itu masih dipicu dari tekanan perekonomian global.





“Dari sisi global data tenaga kerja AS cukup positif sehingga memicu spekulasi kenaikan Fed rate yang lebih agresif. Dari Eropa kondisinya masih mengkhawatirkan ada ketidakpastian Brexit dan parlemen Italia,” ujarnya kepada Wikimedan, Sabtu (6/10).





Sementara itu, lanjut Bhima, kenaikan harga minyak menjadi USD 85 per barel turut memberi dampak. Sebab, hal itu mendorong pelebaran defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) lantaran biaya impor yang semakin mahal.





“Impor migas akan sedot devisa secara alamiah. Sampai akhir tahun CAD bisa tembus 3 persen,” tuturnya.





“Turki dan Argentina krisis karena CAD nya jelek. Ini kemudian memicu panic sell off dari investor asing. Seminggu terakhir asing lepas Rp 1,6 triliun dari pasar modal. Outlook ekonomi Indonesia masih dibayangi stagnasi pertumbuhan dikisaran 5 persen,” tandasnya.












(hap/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *