Dongkrak Pertumbuhan B2B, Indosat Ikut Gerakan 100 Smart City
Wikimedan – Indosat Ooredoo siap menyukseskan program gerakan Menuju 100 Kota Cerdas 2018. Turut andilnya Indosat dalam gerakan tersebut sekaligus untuk mendongkrak layanan Business to Business (B2B) yang selama ini belum maksimal. Melalui smart city, Indosat berharap layanan B2B akan tumbuh pesat.
Sementara dalam gerakan smart city sendiri, Indosat Ooredoo andil dalam penyusunan master plan smart city di 16 kota atau kabupaten sebagai technology advisor.

Chief Business Officer Indosat Ooredoo Intan Abdams Katoppo menjelaskan, komitmen untuk berkontribusi dalam pembangunan smart city di Indonesia ini sesuai dengan target Indosat Ooredoo Business sebagai digital partners yang terpercaya. “Hal ini dibuktikan dengan kontribusi Indosat Ooredoo yang terlibat sejak awal program gerakan Menuju 100 Smart City. Mulai dari Jakarta Smart City Forum 2015, Indonesia Smart city Forum 2016 (Bandung), dan Gerakan 100 Kota Cerdas tahap I tahun 2017 (Makassar), serta tahap II pada tahun 2018 ini,” paparnya.
Lebih jauh, Indosat Ooredoo Business dalam upayanya andil di gerakan tersebut juga mengaku telah membangun ekosistem smart city. Antara lain, infrastruktur telekomunikasi dan ICT, platform smart city, serta aplikasi-aplikasi yang berjalan di atasnya secara terintegrasi dan berkesinambungan.
Intan menambahkan, Indosat Ooredoo juga menampilkan beragam solusi ICT sebagai enabler smart city berbasis TIK, di antaranya, smart plate and face recognition solution, command center, smart light PJU, e-tax, e-retribusi, smart bike sharing, dan digital library yang sempat dipamerkan di booth-nya di acara pameran smart city di bilangan BSD, Tangerang Selatan, Jumat (14/12). “Ke depan kami akan terus berinovasi menghadirkan solusi yang dibutuhkan pelanggan dalam era 4.0 saat ini” imbuh Intan.
Pada kesempatan yang sama, Head of Business Development IoT and Smart City Hendra Sumiarsa menuturkan, gerakan menuju 100 Kota Cerdas tahun 2018 ini merupakan tahap ke II dan tahun ini terpilih 50 kota atau kabupaten untuk ikut serta dalam program Bimbingan Teknis (Bimtek).
Kota atau kabupaten tersebut dianggap berhasil memenuhi penilaian aspek-aspek yang dipandang penting dalam suksesnya implementasi kota cerdas berbasis teknologi informasi. “Gerakan ini didukung oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian PUPR, Bappenas, dan Kantor Staf Kepresidenan Republik Indonesia,” katanya.
Dia juga menuturkan bahwa gerakan smart city yang saat ini digaungkan nantinya akan mengacu kepada standar internasional. Sayangnya, dia belum bisa menjabarkan standar seperti apa yang nantinya akan diterapkan di Indonesia terkait dengan gerakan smart city yang akan ramai dijalankan tersebut.
(ryn/JPC)
Kategori : Berita Nasional