Dolar AS Memperpanjang Pemulihan Setelah Pembaruan Sentimen Risiko dan Kenaikan Yield Treasury
Saat ini Dolar AS menguat kembali dan
membawa pasangan USDJPY untuk pulih menuju ke atas level harga 109,00 saat sesi
Asia di hari Jumat (31/1). Namun sayangnya momentum penguatan Dolar AS tidak
memiliki tindak lanjutan yang begitu jelas.
Di hari perdagangan terakhir pekan ini, justru
USDJPY mampu menerima tawaran beli dengan moderat. Kenaikan pasangan dibangun
tepat di atas usaha pemulihan yang dilakukan pada penutupan hari Kamis.
Sehingga pasangan berusaha menjauh dari level yang paling rendah dalam tiga
pekan terakhir.
Salah satu faktor yang membuat Dolar AS
menguat hari ini adalah adanya pembaruan sentimen risiko pasar. Kondisi ini
menyebabkan aset safe haven tradisional yaitu Yen Jepang kehilangan permintaan
dan pada akhirnya membawa USDJPY pulih lebih tinggi.
Sementara itu pada hari Kamis kemarin, WHO
mendeklarasikan bahwa saat ini menjadi kondisi darurat kesehatan global akibat
wabah virus Corona. Namun WHO juga menyampaikan keyakinan bahwa China bisa
mengatasi wabah virus Corona tersebut. Pernyataan dari WHO membuat kekhawatiran
para pedagang mereda yang pada akhirnya mendorong Dolar AS menguat saat
ini.
Selain karena kekhawatiran yang reda, lonjakan
pasangan USDJPY terkait juga adanya kenaikan pada imbal hasil obligasi Treasury
yang mendukung penguatan USD. Walaupun pasangan sedang dalam kenaikan, tapi
cukup jauh dari puncak dalam pekan dan terhalang oleh resisten teknikal SMA 50 dalam
harian.
Lebih baik jika para pedagang menunggu aksi
harga yang sangat jelas sebelum menentukan posisi. Ada beberapa katalis
penggerak USDJPY untuk nanti malam yaitu rilis data ekonomi dari AS. Saat sesi
Amerika Utara, AS akan merilis data mengenai penghasilan pribadi/pengeluaran,
IMP Chicago dan juga indeks harga PCE inti.