Berita Nasional

Detik-Detik Lepas Landas Batik Air Tepat Saat Gempa Palu Terjadi

Indodax


[ad_1]






Wikimedan – Gempa bumi 7,7 SR yang melanda Palu, Sulawesi Tengah pada Jumat (28/9) tidak akan dilupakan Kapten Ricosetta Mafella. Dia adalah kapten pilot pesawat Batik Air penerbangan ID6231 yang take off dari bandara SIS Al Jufrie Palu. Penerbangannya dikawal petugas Anthonius Gunawan Agung yang akhirnya meninggal setelah melompat dari ATC.





Kepada Wikimedan, Ricosetta mengatakan sudah mendapatkan firasat tidak enak saat berada dilandasan pacu. Sebab, dari balik kemudi pesawat dia mulai merasakan adanya goyangan. Namun, dia harus tetap konsentrasi untuk memastikan pesawat menuju Makassar itu terbang dengan selamat.





“Saya mulai curiga saat landasan pacu saya ke kanan dan ke kiri sedikit. Kemudian saya Take off. Saya pikir itu karena landasannya saja,” ujarnya saat dihubungi oleh Wikimedan, Minggu (30/9).


Detik-Detik Lepas Landas Batik Air Tepat Saat Gempa Palu Terjadi

Ucapan perpisahan pilot Kapten Ricosetta Mafella untuk Anthonius Gunawan Agung (Instagram icoze_ricochet)





Saat itu, Risocetta belum tahu adanya gempa bumi. Sebab, pesawatnya lepas landas sekitar pukul 18.02 WITA. Tepat saat gempa bumi terjadi di ibu kota Sulawesi Tengah itu.





Lantaran tak tahu adanya gempa bumi, Risocetta menyebut tidak ada hal mendesak yang perlu dilakukan tindakan responsif. Itulah kenapa, pesawat yang dibawanya tetap terbang menuju Bandara Hasanuddin Makassar.





“Tidak ada tindakan responsif karena pada kriteria yang kita liat tidak ada diperlukan. Penumpang sendiri nggak ada yang tau,” tandas Risocetta.






Nah, dia mulai tahu ada yang aneh ketika di udara. Dia melihat ada sesuatu yang aneh di laut. “Apaan itu? saya sudah perkirakan tsunami. Kok besar sekali, seperti tanahnya amblas lalu ada gelombang. Saya sudah duga ada sesuatu yang nggak beres,” tuturnya.






Dari komunikasi dengan petugas ATC Anthonius Gunawan Agung juga tidak ada kabar soal gempa. Risocetta juga sudah menuliskan itu di akun instagramnya. ’’Batik 6231 runway 33 clear for take off (Batik 6231 landasan pacu 33 kosong untuk lepas landas),’’ tulisnya di Instagram.





Risocetta baru mendapat jawaban atas fenomena alam di laut yang dilihatnya setelah mendarat di Makassar. Bagaikan disambar petir di siang bolong, dia baru tahu saat pesawatnya lepas landas, terjadi gempa dahsyat di Palu.





Gempa itu pula yang membuat Menara ATC Bandara SIS Al Jufrie menjadi roboh. Anthonius Gunawan Agung yang melancarkan penerbangannya pun meninggal setelah lompat dari Menara. Gugurnya Anthonius ditandai dengan suksesnya pesawat Batik Air ID6231 terbang ke Makassar.





Risocetta menuliskan kalimat perpisahan dengan indah terhadap Anthonius Gunawan Agung dalam Bahasa Inggris di Instagramnya. Jika diterjemahkan, kurang lebih artinya seperti ini:





Terima kasih telah menjaga saya dengan selamat sampai saya terbang. Lalu dia melompat keluar dari menara (ATC) dan membuat kaki dan tangannya patah. Hormat saya untuk Anthonius Gunawan Agung sebagai malaikat pelindung saya di Palu. Istirahatlah dengan damai. Tuhan bersamamu.





(mys/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *