Teknologi

Calon CEO WhatsApp ‘Angkat Kaki’

Indodax


Jakarta, Wikimedan – Kira-kira satu tahun setelah co-founder WhatsApp Brian Acton mengundurkan diri dari Facebook, eksekutif lain yang merupakan karyawan awal platform pesan instan itu melakukan hal yang sama.

Dilansir dari TechCrunch, Neeraj Arora, Chief Business Officer WhatsApp, mengumumkan dia akan “meluangkan waktu untuk mengisi ulang dan menghabiskan waktu bersama keluarga.”

Facebook mengakuisisi WhatsApp sebesar $19 miliar pada tahun 2014 dan berjanji akan mengizinkan raksasa instant messaging itu untuk terus beroperasi secara independen di bawah Acton dan co-founder Jan Koum, yang menjabat sebagai CEO sampai tiba-tiba berhenti pada bulan April karena masalah kekhawatiran privasi dan data.

Arora, yang bergabung dengan WhatsApp pada tahun 2011 dari Google, dikabarkan akan menjadi pimpinan menggantikan Koum sebagai CEO. Dengan pengunduran dirinya, sekarang tidak jelas siapa yang akan dinobatkan untuk memimpin WhatsApp.

Dalam pengumumannya, Arora mengatakan dia “sangat berhutang budi” kepada Acton dan Koum, “yang mempercayakan saya untuk menjadi rekan bisnis mereka selama bertahun-tahun.”

Anak perusahaan Facebook, WhatsApp dan Instagram keduanya dalam periode berantakan menyusul keluarnya pendiri awal mereka, yang disinyalir disebabkan oleh pertengkaran dengan CEO raksasa media sosial Mark Zuckerberg.

Dalam salah satu kisah teknologi terbesar tahun 2018, pendiri Instagram, Kevin Systrom dan Mike Krieger mengumumkan mereka meninggalkan Facebook bertahun-tahun setelah perusahaan mengakuisisi aplikasi berbagi foto mereka seharga $1 miliar.

Mereka mengumumkan hal itu pada bulan September, hanya beberapa bulan setelah Koum mengundurkan diri dari WhatsApp.

Menurut The New York Times, Zuckerberg, tahun lalu mulai menegaskan kontrol lebih banyak terhadap Instagram, yang membuat marah para pemimpinnya.

Koum, dilaporkan menulis di pos blog WhatsApp (yang sudah dihapus) Zuckerberg dan Facebook tidak lagi menghormati privasi: “Perusahaan-perusahaan ini tahu secara harfiah segala sesuatu tentang Anda, teman-teman Anda, minat Anda, dan mereka menggunakannya untuk menjual iklan. Di setiap perusahaan yang menjual iklan, sebagian besar tim teknik mereka menghabiskan waktu untuk menambang data, merumuskan kode yang lebih baik untuk mengumpulkan data pribadi Anda. Ingat, ketika iklan terlibat, Anda adalah pengguna produk.”

Menurut Josh Constine dari TechCrunch, Koum tidak senang “tentang bagaimana Facebook akan memonetisasi aplikasinya dan dampaknya pada privasi.”

Baik Acton dan Koum meninggalkan Facebook sebelum mereka sepenuhnya mendapat persetujuan dari pengakuisisi multi-miliarder, yang berarti pasangan itu lebih memilih untuk kehilangan ratusan juta dolar karena berpisah dari Facebook.

Hengkangnya Arora menjadi bukti kuat kalau Facebook memasuki era baru, dimana perusahaan mungkin berada dalam bahaya serius untuk kerusakan jangka panjang.

Time flies for sure but not memories. It is hard to believe that it has been seven years since Jan and Brian got me…

Posted by Neeraj Arora on Monday, 26 November 2018


Kategori : Berita Teknologi

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *