Bupati Sergai Buka Workshop Peningkatan Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Tahun 2019

SERGAI(Sumut),Wikimedan | Bupati Serdang Bedagai Ir.H.Soekirman buka Workshop Peningkatan Guru Pendifikan Agama Islam(PAI)Tahun 2019 bertempat di Aula Sultan Serdang Komplek Kantor Bupati di Sei. Rampah, Kamis(28/2/2019).
Hadiri pada acara tersebut Bupati Sergai Ir H Soekirman (membuka acara), Kakan Kemenag Sergai Dr H Sarmadan Nur Siregar, MA, Kadis Pendidikan Drs Joni Walker Manik MM, Wakil Ketua Dewan Pendidikan Sergai Drs Janter Siregar MM,Narasumber Supriatin, S.Ag, MA,Pengawas Pendidikan, serta peserta dari Guru PAI tingkat SMP, SMA, SMK se-Sergai.
Dalam kata sambutanya Bupati Sergai Ir H Soekirman menyebutkan semua tempat adalah sekolah dan semua pengalaman adalah Guru. Karakter Guru Agama adalah karakter yang mulia, jauh dari perselisihan sebab mereka tidak mementingkan hal duniawi. Dimasa sekarang, Guru Agama harus merevitalisasi dirinya agar terus dapat membentuk manusia-manusia beriman dan bertaqwa serta tangguh yang tahan banting berakhlak mulia serta inovatif.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah kita rasakan bersama membawa dampak positif dan negatif bagi kehidupan manusia. Bagi orang yang cerdas dan positif dalam pemanfaatannya maka akan melahirkan percepatan dan hasil kerja/prestasi yang luar biasa.
Guru Agama harus mempunyai kemampuan bukan hanya pengetahuan tentang Agamanya tetapi juga harus mampu menggunakan teknologi komunikasi dan informasi yang berkembang saat ini, sebagaimana generasi milenial menggunakannya sebagai alat komunikasi dan mencari informasi.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 secara umum guru harus memiliki empat kompetensi yaitu kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi professional. Selain itu, guru PAI juga harus memiliki kompetensi kepemimpinan (leadership), yaitu kemampuan sebagai pemimpin informal (informal leader). Hal ini berkaitan dengan peran guru PAI yang tidak hanya di kelastetapi juga harus mampu memberikan pengaruh pada seluruh warga sekolah dalam pengembangan budaya agama di sekolah.
Sedangkan Kadis Pendidikan Sergai Drs Joni Walker Manik, MM mengatakan mengapresiasi atas pelaksanaan kegiatan yang baru pertama kali forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (MGMP-PAI) dihadiri oleh Bupati Sergai Ir H Soekirman sebagai suatu kehormatan dan bentuk perhatian penuh dari Pemerintah Daerah.
Hari ini Bupati Soekirman menghadiri momentum peningkatan mutu Guru PAI setelah pelaksanaan kegiatan Gerakan Pelajar Peduli Sampah (GERAPPAH) sebagai bukti keseriusan peningkatan pendidikan baik umum maupun agama di Kabupaten Sergai.
Kepada guru PAI agar dapat lebih meningkatkan kualitas dan kemampuan dalam mendidik siswanya melalui berbagai pelatihan dan bimbingan seperti yang kita laksanakan pada hari ini.
Sedangkan tujuan MGMP memang sejalan dengan amanat UUD 1945 dan Pancasila yang melindungi para guru untuk memperluas wawasan dan pengetahuan, memberikan kesempatan kelompok kerja untuk berbagi keahlian serta meningkatkan kompetensi para guru dengan harapan agar terwujud guru-guru PAI SMP/SMK/SMA yang berkarakter dan berkualitas meski berbeda pengelolaan oleh tingkat Provinsi Sumut.
Jangan pisahkan bathin kita walau secara struktur kita terpisah wilayah kerja, namun Pemkab Sergai khususnya Dinas Pendidikan selalu siap untuk membantu dan berkoordinasi segala hal untuk kepentingan guru dan siswa dalam rangka mencerdaskan anak bangsa agar tercipta guru yang energik dan berkualitas untuk Sergai yang Unggul, Inovatif dan Berkelanjutan,” ujar Kadisdik penuh semangat.
Kakan Kemenag Sergai Dr H Sarmadan Nur Siregar, MA mengatakan kegiatan ini mengambil tema “Mendidik Generasi Milenial Berakhlak Mulia” dengan tujuan mengingat zaman Milenial generasi yang luar biasa dan perlunya pendidikan generasi menurut zamannya adalah untuk meningkatkan kemampuan guru PAI dalam upaya strategi mendidik generasi Milenial agar generasi penerus memiliki adab dan karakter yang mulia dengan memanfaatkan perkembangan teknologi saat ini.
Hanya satu yang tidak tergantikan yaitu membentuk profil anak yang hanya dapat dilakukan oleh seorang guru dan tidak dapat digantikan oleh teknologi. Pola fikir, intelektual dan emosional siswa yang harus dididik sesuai dengan nilai-nilai Islam sehingga diharapkan lahir pionir-pionir yang tangguh dalam pendidikan dan kepedulian terhadap lingkungannya.
Hal ini sejalan penyampaian Kadis Pendidikan yang sangat kami apresiasi dengan program GERAPPAH, kami akan menindaklanjuti hal tersebut dengan berencana menyatukan siswa madrasah dan siswa sekolah umum untuk bersama berkomitmen peduli lingkungan, ungkap Sarmadan.(AfGans)