Berita Nasional

Buntut Membelotnya DPW PAN Kalsel Berakhir Pemecatan Muhidin

Indodax


Wikimedan – Buntut membelotnya Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Kalsel, DPP PAN akhirnya memecat H Muhidin. Kekosongan tampuk pimpinan di tubuh partai matahari terbit itu membuat publik politik Kalsel mereka-reka nama yang akan ditunjuk DPP menjadi pelaksana tugas pimpinan.

Kemungkinan besar DPP akan menunjuk Koordinator Wilayah DPP PAN Wilayah Kalimantan, Pangeran Khairul Saleh. Dia adalah calon kuat yang bakal menempati jabatan tersebut. Apa tanggapan mantan Bupati Banjar itu?

“Tunggu hari Kamis lah, Sekjen akan mengumumkan sikap DPP,” katanya kepada awak media, dikutip dari Radar Banjarmasin (Jawa Pos Group), Jumat (14/12).

Khairul Saleh mengaku memang sudah dihubungi oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen), Eddy Soeparno dan Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan terkait dengan dukungan DPW PAN Kalsel terhadap pasangan calon presiden Joko Widodo dan Ma’ruf Amin. Tapi dia enggan membocorkan.

“Nanti Sekjen yang akan menjelaskan langsung,” katanya.

Raja Banjar ini sendiri mengaku tidak punya ambisi untuk menduduki jabatan itu. Menurutnya, kader PAN di Kalsel jumlahnya tidak sedikit. Masih banyak kader yang memiliki potensi untuk menduduki jabatan sebagai Ketua DPW PAN Kalsel.

Posisinya sekarang menjabat sebagai Koordinator Wilayah DPW PAN Kalsel sendiri cukup mentereng karena secara struktur lebih tinggi satu tingkat dari Ketua DPW.

“Kalau mau jadi Ketua DPW, bisa saja dari dulu, karena secara aturan partai, saya memenuhi syarat, salah satu syaratnya pernah menjabat sebagai Koordinator Wilayah (Korwil) DPW PAN Kalsel,” jelasnya.

Khairul memastikan meski ada pergantian ketua di tubuh PAN Kalsel, dipastikan tidak akan berpengaruh terhadap proses pelaksanaan Pemilu Legislatif maupun Pemilihan Presiden (Pilpres) yang sebentar lagi akan dilangsungkan.

“Internal PAN tetap solid sampai saat ini,” ucapnya.

KPU Kalsel sendiri tak ingin masuk ke dalam polemik internal Partai Amanat Nasional. Ketua KPU Kalsel Edy Ariansyah mengatakan asalkan kader dari PAN masih terdaftar sebagai anggota partai politik, KPU tak bisa mencoret dari Daftar Calon Tetap (DCT).

Lain hal, ketika pengurus pusat memecat sebagai anggota partai (kader). Nah, jika ini terjadi. Mau tak mau, nama di DCT harus di hapus.

“Saya rasa tak mungkin PAN mencoret kadernya. Karena dampaknya akan ke partai,” ucap Edy memberikan penilaian.

Pihaknya sendiri belum mengetahui kepastian dari DPP PAN. Apakah yang terjadi di PAN Kalsel ini pemecatan sebagai pengurus atau anggota.

Sementara itu, Wakil Sekretaris Badan Pemenangan Provinsi (BPP) Prabowo Sandi Kalsel, Ilham Noor mengatakan meski ditinggalakan PAN, dia optimistis koalisi Prabowo-Sandi di Kalsel tetap solid. “Tak akan berpengaruh, kami masih solid meski ditinggal PAN,” tukasnya.

Jika rival menarget 70 persen suara. Pihaknya tak muluk-muluk. Raihan suara yang ditargetkan pada Pilpres tahun 2019 mendatang, 60 persen suara.

“Pemetaan basis dukungan terus kami lakukan perbaikan. Kami optimistis, Prabowo akan kembali menang di Kalsel,” yakinnya.

Seperti diketahui, DPW PAN Kalsel, mengambil sikap berbeda dari DPP PAN. Mereka mendeklarasikan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma’ruf Amin, Minggu (9/12) tadi.

Padahal, DPP PAN mengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ketua DPW PAN Kalsel, Muhidin mengatakan, pihaknya memiliki alasan kuat tak sejalan dengan pusat. Salah satunya adalah ingin pembangunan di Kalsel dilanjutkan.

Tak hanya itu, Muhidin juga meyampaikan alasan lain, yakni tak ingin kembali berbeda dengan pemimin di Kalsel seperti pada pencalonan Gubernur Kalsel lalu. “Yang pasti, kalau dua periode, program pemerintah akan maksimal,” ujar Muhidin.

(jpg/est/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *