Berita Nasional

Bukan TNI, Elen Sebut Kakaknya Akrab dengan Warga di Distrik Yigi

Indodax


Wikimedan – Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) mengaku menyerang anggota TNI bukan warga sipil di Distrik Yigi dan Distrik Mbua, Nduga, Papua. Namun sayangnya beberapa korban merupakan warga sipil dan bukan anggota TNI.

Hal tersebut dusampaikan oleh Eleneora Bano yang merupakan adik dari Emanuel Beli Naiktes Bano. Elen menyampaikan kakaknya merupakan karyawan PT Istika Karya yang sedang membangun jembatan di atas Kali Yigi-Kali Aurak di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua. Dirinya memastikan bahwa sang kakak adalah warga sipil.

Bukan TNI, Elen Sebut Kakaknya Akrab dengan Warga di Distrik Yigi
Infografis penembakan di Papua (Kokoh Praba/Wikimedan)

“Kakak Eman kerja di Papua itu di bagian jembatan Yigi di PT Istika. Kakak Eman karyawan bukan anggota TNI,” kata dia saat dihubungi Wikimedan, Rabu (5/12).

Ia mengatakan, Emanuel sudah bekerja selama 1 tahun 2 bulan di Papua untuk membangun jembatan itu. Jadi karyawan PT Istika Karya, Emanuel langsung ditugaskan untuk membangun jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua.

“(Kerja sejak) bulan Oktober tahun lalu. Langsung tugas di sana,” ujar Elen.

Ada beberapa jembatan katanya yang bakal ditangani Eman. Namun, pembangunan berikutnya dilakukan setelah jembatan di Distrik Yigi tuntas. “Katanya ada beberapa jembatan. Satu tuntas dulu, baru pindah ke jembatan lain,” sebutnya.

Hingga kini, Elen mengaku belum mendapat kabar dari kakaknya pascakejadian penembakan oleh kelompok kriminal bersenjata di dua distrik itu. Ia dan keluarga hanya mengikuti perkembangan informasi dari berita yang ada.

Namun dipastikan, dari 4 orang pekerja PT Istika Karya yang berhasil selamat, tidak ada Emanuel di sana. “Jadi kami tidak tahu kabar kakak Emanuel sekarang bagaimana,” tuturnya dengan suara penuh cemas.

Adapun Emanuel terkahir menghubunginya pada 8 November lalu melalui aplikasi pesan singkat, WhatsApp. Setiap kali mengabari, kakaknya mengatakan bahwa masyarakat di Distrik itu sangat ramah. Emanuel tinggal di camp yang dibuat PT Istaka Karya dan lokasinya dekat dengan rumah warga.

“Kakak Eman selalu bilang akrab dengan mereka, akrab sekali. Malah setiap kali foto ditunjukkan ke kami, sama masyarakat Papua itu,” bebernya.

Karenanya, Elen mengaku kaget ketika mendengar ada penyerangan di lokasi kakaknya bekerja. “Baru dengar kemarin kami kaget sampai ada begitu berlawanan dengan biasa kakak Eman cerita,” ucapnya dengan nada sedih.

Elen dan keluarga pun kini hanya bisa berharap agar ada kabar baik datang dari Eman. “Semoga pihak TNI dan Polri untuk evakuasi kalau bisa secepatnya dan ketemu Kakak Eman dalam keadaan sehat dan selamat,” pungkasnya dengan penuh harap.

(dna/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *