Berita Nasional

Berpura-pura Mati, Lusiana Selamat dari Pembunuhan

Indodax


[ad_1]






Wikimedan – Lusiana Intan Wijayaningsih, masih terbaring lemah di salah satu bangsal di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Kamis (20/9). Di wajahnya terlihat jelas sejumlah bekas luka. Selain luka lebam di bagian wajahnya, mata sebelah kirinya juga masih bengkak.





Remaja 17 tahun asal Ngawen, Klaten itu menjadi korban perampokan pada Senin (17/9) sore. 
Ironisnya, pelakunya tidak lain adalah teman sesama pendaki gunung yang baru dikenalnya pada April lalu. Bahkan keduanya baru saja melakukan pendakian di Gunung Slamet, Kamis (13/9).





Pelakunya bernama Bagas Aulid Saputra, 22. Bagas diketahui tinggal di Dukuh Rekuning, Desa Bayuanyar, Kecamatan Ampel, Boyolali. Lusiana sendiri awalnya tidak menaruh curiga pada sosok Bagas. Selama ini, Bagas pun tidak memperlihatkan perangai buruk atau hal yang macam-macam. kala itu kedua berjanji bertemu di basecamp Komunitas Pendaki Gunung Solo (KPGS).





Setelah bertemu, keduanya pun berangkat mendaki Gunung Slamet dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat milik korban. Selama perjalanan pendakian, tidak ada hal-hal yang aneh dari sosok Bagas. Hingga, keduanya melakukan perjalanan pulang usai melakukan pendakian.





Dalam perjalanan pulang itulah, Lusiana merasa ada yang tidak beres dengan Bagas. Pasalnya, Bagas tidak melalui jalur pulang yang seharusnya. Melainkan masuk ke area persawahan yang dekat dengan perumahan. 





Kecurigaan Lusiana terbukti. Sesampainya di persawahan, Bagas berhenti dan mematikan mesin sepeda motornya. Tanpa basa basi, Bagas langsung mencekik leher Lusiana dengan cukup keras. “Dia langsung mematikan mesin dan mencekik leher saya dengan cukup keras sampai membekas ungu. Dan saya terjatuh,” kata Lusiana. 






Kekejaman Bagas ternyata tidak cukup di situ, dia bahkan berusaha menusuk perut Lusiana menggunakan pisau lipat yang dibawanya. Akan tetapi, usaha ini tidak berhasil. Selanjutnya, pelaku berusaha menghabisi nyawa korban dengan memotong urat nadi korban di tangan.






Mendapati perlakuan Bagas, Lusiana pun berusaha melawan. Akan tetapi, ia tidak berdaya untuk meladeni tenaga dari Bagas. Akhirnya ia kembali dicekik dan dijatuhkan. “Kemudian kepala saya dipukul, tidak tahu pakai batu atau tanah kering. Saya berusaha lari tapi kaki saya langsung dipegang dan diseretnya. Perut saya ditendang,” katanya.





Lusiana menambahkan, dirinya pun berpikir tidak mungkin melawan dalam kondisi tersebut. Akhirnya, dia pun berpura-pura mati. Melihat kondisi korbannya yang sudah tidak berdaya, Bagas sempat mengecek nadi korban. 





Setelah tidak ada lagi bergerak, Bagas pun lantas pergi meninggalkan korban. Sejumlah barang milik Lusiana pun dibawanya, termasuk sepeda motor Honda beat nopol D 2522 IH. “Saya menunggu sekitar 10 menit dan memastikan Bagas tidak kembali. Setelah itu saya berusaha meminta tolong ke pada warga sekitar,” katanya. Beruntung, lokasi percobaan pembunuhan itu tidak jauh dari perumahan warga. 





Akhirnya, Lusiana pun ditolong oleh warga dan langsung dilarikan ke rumah sakit RSUD Pandan Arang Boyolali. Kasus ini pun lantas dilaporkan kepada pihak berwajib. Dan pelaku berhasil ditangkap dua hari setelah kejadian di wilayah Kabupaten Magelang, tepatnya di Desa Mertoyudan. Akibat perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan.





(apl/JPC)

[ad_2]

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *