Berita Nasional

Berjalan 3 Tahun, Ini Hasil Program Tol Laut Bagi Pengusaha Logistik

Indodax


Jawapos.com – Sebagai negara maritim, Program Tol Laut pernah menjadi andalan Presiden dan Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla dalam mewujudkan Indonesia sebagai Poros Maritim dunia. Kebijakan ini bertujuan mewujudkan pembangunan dari yang semula hanya di Jawa saja alias ‘Javasentris ‘ menjadi ‘Indonesiasentris’ sampai ke timur.

Program ini mulai dicanangkan Jokowi sejak 4 November 2015 lalu. Harapannya biaya logistik nasional yang tiga kali lipat lebih mahal dibandingkan negara lain bisa turun dengan adanya tol laut. Bagaimana realitanya? Benarkah biaya logistik sudah turun karena tol laut?

Ketua Umum DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yukki Nugrahawan Hanafi mengatakan semua rute tol laut saat ini sudah berjalan hanya saja hasilnya belum maksimal. Dia mengatakan sejauh ini manfaat yang bisa didapat dari asosiasi logistik dari tol laut adalah turunnya harga angkut freight swasta.

“Penurunan (biaya logistik) itu sudah ada tapi masih bisa (turun juga) harusnya dari sisi disparitas harga,” kata Yukki saat dihubungi Jawapos.com di Jakarta, Sabtu (8/12).

Sedangkan dari sisi angkutan laut, kata Yukki, terjadi competitiveness dari transportasi lautnya. Sehingga, ada pilihan bagi perusahaan logistik untuk menentukan menggunakan kapal yang mana. Sebelumnya, diakui Yukki, harga angkut dan biaya transportasi kapal sangat mahal. Dengan adanya tol laut, beberapa pelayaran ada yang turun biaya angkutnya hingga 30 persen hingga 50 persen.

“Sebelumnya (harga angkut) mahal pastinya. Ada perbaikan penurunan harga yang lebih kompetitif untuk transportasi laut (tol laut),” terangnya.

Berdasarkan data yang diberikan Yukki kepada Jawapos.com, perbandingan biaya angkut barang di laut dengan menggunakan angkutan laut komersial dan kapal tol laut bisa mencapai 50 persen. 

Untuk trayek Surabaya-Merauke misalnya jika menggunakan kapal swasta biaya angkutnya mencapai Rp 10 juta – Rp 11 juta dengan kapal tol laut biayanya Rp 6 juta. Sedangkan yang paling murah untuk trayek Surabaya – Fakfak dengan kapal swasta biayanya Rp 10 juta – Rp 11 juta dengan tol laut jadi Rp 4,9 juta. 

Sementara itu, untuk trayek Surabaya-Manokwari yang tadinya dengan kapal swasta bisa mencapai Rp 13 juta biaya angkutnya dengan kapal tol laut hanya Rp 5,3 juta. Begitupun dengan trayek Surabaya-Kaimana yang pernah mencapai biaya angkut Rp 12 juta. Adapun untuk trayek Surabaya-Timika yang tadinya berkisar Rp 10 juta hingga Rp 11 juta dengan kapal tol laut biaya angkutnya jadi Rp 5,7 juta.

(uji/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *