Berita : Wiranto: Kalau Indonesia Punah, Saya yang Paling Tersinggung
Wikimedan – Pernyataan Calon Presiden (Capres) nomor urut 02, Prabowo Subianto yang menyebut Indonesia akan punah jika dirinya gagal menang di Pilpres 2019 masih menuai polemik. Sindiran pun dilontarkan oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto.
Mantan Panglima TNI itu merasa dirinyalah yang paling tersinggung jika Indonesia benar-benar punah. Sebab, hal itu berkaitan dengan tugasnya sebagai pembantu Presiden yang mengkoordinasikan keamanan bangsa.
“Kalau punah yang paling tersinggung Menko Polhukam, berarti saya nggak bisa jaga negeri ini stabil. Tapi, negeri ini stabil. Enak aja punah,” ujar Wiranto di Jakarta, Kamis (27/12).
Mantan Ketua Umum Partai Hanura itu menegaskan, Indonesia tidak akan punah begitu saja. Apalagi hanya dilatarbelakangi kontestasi pemilu.
“Negara tidak akan bubar, tidak akan punah. Habis pemilu enggak punah, bolak-balik Pemilu juga utuh aja,” tegasnya.
Di sisi lain, Wiranto mengutip data Gallup’s Global Law and Order 2018 yang menyatakan, Indonesia dikategorikan negara teraman nomor sembilan di dunia. Tak hanya itu, Indonesia juga disebut sebagai negara tujuan investasi kedua setelah Filipina.
“Indonesia sekarang dinobatkan sebagai negara nomor sembilan teraman di dunia. Indonesia dinobatkan sebagai negara tujuan investasi kedua setelah Filipina,” pungkasnya.
Sebelumnya, Prabowo mengatakan tidak boleh kalah di Pilpres 2019. Dia mengatakan, jika dirinya kalah, negeri ini bisa bernasib buruk. Hal itu dikarenakan ulah elite bangsa yang tak amanah mengurus negeri.
“Kita tidak bisa kalah. Kita tidak boleh kalah. Kalau kita kalah, negara ini bisa punah. Karena elite Indonesia selalu mengecewakan, selalu gagal menjalankan amanah dari rakyat Indonesia. Sudah terlalu lama elite yang berkuasa puluhan tahun, sudah terlalu lama mereka memberi arah keliru, sistem yang salah,” kata Prabowo.
(sat/JPC)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/politik/27/12/2018/wiranto-kalau-indonesia-punah-saya-yang-paling-tersinggung