Berita Nasional

Berita : Waspada, Merapi Mulai Keluarkan Awan Panas

Indodax


Wikimedan – Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta menyebut guguran yang terjadi pada Selasa (29/1) merupakan awan panas. Teramati sedikitnya 3 kali mengarah ke hulu Sungai Gendol, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Jogjakarta (DIJ).

Kepala BPPTKG Jogjakarta, Hanik Humaida mengatakan, awan panas yang meluncur itu pada pukul 20.17, 20.53 dan 21.14 WIB. “Berdasarkan analisis visual dan deposit, guguran itu merupakan awan panas,” katanya, di kantornya Rabu (30/1).

Awan panas pertama teramati pukul 20.17 WIB dengan jarak luncur 1400 meter berdurasi 141 detik. Disusul kemudian pukul 20.53 WIB, jarak luncurnya 1.350 meter, berdurasi 135 detik.

Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Jogjakarta menyebut guguran yang terjadi pada Selasa (29/1) merupakan awan panas. (Ridho Hidayat/Wikimedan)

Awan panas guguran ketiga, yakni pukul 21.41 WIB, jarak luncur 1.100 meter dengan durasi 111 detik. “Semua awan panas mengarah ke hulu Sungai Gendol. Ini guguran awan panas pertama,” ucapnya.

Akibat awan panas guguran tersebut hujan abu tipis dilaporkan terjadi di sekitar Kota Boyolali, Kecamatan Musuk, Mriyan, Mojosongo, Teras, Cepogo, Simo, Kabupaten Boyolali. Kemudian juga dialami di Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.

Lanjut Hanik, awan panas guguran dengan jarak luncurnya masih relatif pendek. Tngkat aktivitas Gunung Merapi tetap pada tingkat Waspada (level II). “Masyarakat, khususnya yang berada di Kawasan Rawan Bencana III, diimbau untuk tetap tenang dan beraktivitas seperti biasa, serta selalu mengikuti informasi aktivitas Merapi. Selain itu, radius 3 kilometer dari puncak juga agar dikosongkan dari aktivitas penduduk,” ucapnya.

Editor           : Sari Hardiyanto
Reporter      : Ridho Hidayat

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *