Berita : Sandi Kritik Neraca Dagang RI Era Jokowi yang Tekor USD 8 M
Wikimedan – Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno mengkritik capaian neraca dagang Indonesia pada 2018 yang defisit USD 8 miliar. Dia mengaku sedih mengetahui kondisi tersebut.“Neraca dagan Indonesia masih tekor. Tentunya ini menjadi hal yang terenyuh, defisit minus USD 8 miliar, dengan Tiongkok defisit USD 18 miliar,” ujar Sandi di Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4).Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini pun menyentil Jokowi yang membangga-banggakan teknologi digital, namun pasar dagang Indonesia dibanjiri produk-produk asing.“Kita bangga dengan teknologi digital, unicorn, tapi dibanjiri produk-produk asing,” kata Sandi.Menjawab hal itu, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi) menjawabnya. Menurut Jokowi, pemerintahannya terus berupaya meningkatkan ekspor dan mengurangi impor guna mendorong neraca dagang yang defisit.Salah satu upayanya saat ini adalah dengan pembangunan refinery untuk menekan impor minyak dan gas (migas). Selain itu, pembangunan Petrochemical Industry juga terus didorong agar bisa mengurangi kontribusi impornya yang cukup besar.“Sekarang ini sudah mulai turun, usaha kita mati-matian, bukan main-main. Ke depan subtitusi barang impor harus dilakukan di Indonesia. Petrochemical industrinya harus ada karena itu yang terbesar. minyak dan gas, kita sudah membangun refinery. Dengan pembangunan ini saya yakin defisit ini bisa dihilangkan. Kuncinya membangun industri di dalam negeri,” pungkasnya.