Berita : Peraih Medali Perunggu Olimpiade 2004 Ini Segera Jadi Pelatih di India
Wikimedan – Lama tak terdengar kabarnya, mantan pebulu tangkis putra Indonesia Flandy Limpele dikabarkan akan segera meninggalkan Indonesia untuk sementara waktu. Mantan partner pelatih ganda putri PBSI Eng Hian di nomor ganda putra itu digaet tim nasional bulu tangkis India untuk menjadi pelatih di sana.
Kabar ini disampaikan langsung oleh pelatih kepala timnas bulu tangkis India Pullela Gopichand. Dilansir dari timesofindia.com, Gopichand menuturkan bahwa Flandy yang merupakan peraih medali perunggu Olimpiade Athena 2004 itu akan diperbantukan melatih sektor ganda bersama pelatih asal Korea Selatan Kim Tan Her yang sudah lebih dulu berkarir di India.
Selain Flandy, Gopichand mengatakan bahwa ia juga merekrut dua mantan pemain Korea Selatan Kim Ji Hyun dan Park Tae Sang untuk menukangi sektor tunggal. Ji Hyun merupakan peraih medali emas Asian Games 1994 di Hiroshima, Jepang, sementara Tae Sang adalah salah satu Olimpian Negeri Ginseng yang pernah berkompetisi di Olimpiade Athena 2004. Kehadiran keduanya juga sekaligus mengisi posisi kosong yang dulu pernah diisi pelatih asal Indonesia lainnya, Mulyo Handoyo yang kini sudah berlabuh ke Singapura.
Gopichand mengatakan bahwa Flandy, Ji Hyun, dan Tae Sang rencananya akan tiba di India bulan depan. “Mereka semua adalah pelatih jempolan. Saya yakin para pemain pasti akan mendapat kualitas latihan yang bermutu dari mereka yang sudah sangat berpengalaman,” kata Gopichand.
Untuk diketahui, Flandy dikenal sebagai salah pemain spesialis ganda terbaik yang pernah dimiliki Indonesia pada zamannya. Selain terbilang cukup sukses di nomor ganda putra bersama Eng Hian, Flandy juga sempat menjadi sosok yang ditakuti saat berpartner dengan Vita Marissa di sektor ganda campuran.
Flandy nyaris meraih medali perunggu Olimpiade-nya yang kedua di Olimpiade Beijing 2008 di nomor ganda campuran. Sayang, ia dan Vita harus pulang tanpa medali setelah tunduk di tangan He Hanbin/Yu Yang (Tiongkok) di laga perebutan peringkat ketiga.
Editor : Banu Adikara
Reporter : Isa Bustomi