Berita : Pengamat: Kalau Tak Ada Bukti, Dia yang Bikin Hoax

Pasang Iklan Disini

Wikimedan – Pernyataan Staf Khusus Menteri PUPR, Firdaus Ali yang menyebut masyarakat Minangkabau gampang terpengaruh informasi hoax mengundang reaksi berbagai pihak. Salah satunya datang dari pengamat politik Sumbar, Najmudin Rasul.

Menurutnya, tudingan yang disebut Ketua Harmoni Indonesia itu tidak berdasar. Apalagi, jika dia (Firdaus Ali) bicara tanpa pembuktian.

“Apakah dia (Firdaus) punya data? Kalau tidak ada, berarti dia yang bikin hoax,” tegas Najmudin saat dihubungi Wikimedan, Senin (11/2).

Sebagai putra Minang, Najmudin merasa tersinggung dengan komentar tersebut. Apalagi, persoalan itu dikait-kaitkan dengan informasi seputar Pilpres.

Najmudin menegaskan, masyarakat Minangkabau tidak mudah terpengaruh isu hoax atau kabar bohong. Terutama dalam hal sikap politik. “Masyarakat Minang justru memiliki banyak sumber informasi dengan referensi jelas,” bebernya.

Doktor lulusan Universitas Kebangsaan Malaysia itu juga menerangkan, kebiasan maota (diskusi) di lapau (kedai) justru sebagai wadah sumber informasi, bukan menyebarkan atau bercerita informasi hoax.

“Maota bukan membuat orang Minang percaya hoax. Maota sebagai sumber informasi bagi orang Minang,” terang pengajar Universitas Andalas itu.

Sebelumnya, Staf Khusus Menteri PUPR, Firdaus Ali mengatakan, Ranah Minang dikenal dengan daerah yang berhasil melahirkan banyak cendekiawan terbaik. Bahkan, pemikir hebat dari tanah Minangkabau sudah ada sebelum Indonesia merdeka.

Hanya saja, sejak wabah hoax berkembang dan menjamur di era media sosial (medsos), intelektualitas masyarakat Minang seakan tergerus dengan ikut mempercayai hoax. Seperti tuduhan Joko Widodo (Jokowi) PKI, anti Islam dan lain sebagainya.

Hal itu dipaparkan Firdaus Ali, di sela-sela seminar anti hoax bertema “Menangkal Hoax dan Berita Bohong Demi Pemilu 2019 Yang Sehat dan Bermartabat” di Ball Room Hotel Basko Grand Mall Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Minggu (10/2).

Firdaus mengaku berani blak-blakan soal wabah hoax menggurita di Ranah Minang karena murni berdarah Minang. Dia sekolah dasar sampai tamat SMA di Batu Sangkar. 

“Saat ini, yang paling percaya hoax itu sendiri orang Minang. Kalau percaya hoax, Minangnya hilang, tinggal kerbau,” terangnya.

Paling menyedihkan, lanjut staf khusus Menteri PUPR itu, hoax justru tumbuh di ruang-ruang kebaikan. Seperti surau, masjid hingga tempat belajar.

“Silahkan pilih sesuai hati nurani. Mau nomor urut 01 atau 02. Tapi jangan sampai  termakan hoax. Sebab, yang memilih karena termakan fitnah itu lebih dari hina dari yang dipilihnya,” terang Firdaus. 

Editor           : Yusuf Asyari
Reporter      : Riki Chandra

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *