Berita Nasional

Berita : Mantab! 2023, Kaltara Targetkan Ekspor Listrik ke Sabah Malaysia

Indodax


Wikimedan – Berbagai kerja sama akan dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) dengan Negeri Sabah, Malaysia untuk saling memenuhi kebutuhan dan mempererat tali silaturahmi antar dua negara tetangga ini.

Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mengatakan, untuk jangka menengah, pihaknya menawarkan para pengusaha di Negeri Sabah untuk berinvestasi di provinsi termuda Indonesia ini. Salah satunya Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Tanah Kuning-Mangkupadi.

“Dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyedia Tenaga Listrik) PT PLN, tahun 2023, kita (Kaltara, Red) akan menjual listrik ke Sabah. Nanti akan ada kesepakatan antara kita dengan TNB (Tenaga Nasional Berhad) atau PLN Malaysia,” ujar Irianto dikutip dari Radar Kaltara (Jawa Pos Group), Rabu (27/2).

Malaysia merupakan negara federal. Jadi, keputusan di tingkat negara itu lebih kuat. Makanya rencana penjualan listrik ke Sabah itu ditawarkan oleh Pemprov Kaltara.

Untuk mekanisme pelaksanaannya, Kaltara bisa membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru di wilayah perbatasan provinsi ke-34 ini. Bisa di Sebatik, Seimanggaris, atau daerah lainnya. 

Bahkan, jika Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Sungai Kayan di Kecamatan Peso, Bulungan nanti mulai dibangun tahun ini, tentu empat atau lima tahun ke depan, mega proyek tersebut sudah bisa beroperasi.

“Nah, dari PLTA ini, PLN kita membangun jaringan transmisi sampai ke perbatasan. Dari situ nanti bisa disambungkan dengan jaringan transmisi dari Malaysia,” tutur mantan Sekretaris Provinsi (Sekprov) Kalimantan Timur (Kaltim) ini.

Jika pemasangan jaringan transmisi sampai di Sebatik, maka Malaysia akan membangun kabel bawah laut sebagai instalasi sambungan listrik ke negaranya. Menurutnya, empat atau lima tahun ke depan, Sabah akan mengalami krisis listrik.

Saat ini saja Sabah sudah mulai susah listrik, sebab mereka tidak boleh membangun PLTU. Jadi, solusi untuk mengatasi itu, Malaysia harus membeli listrik ke Indonesia.

“Beda dengan kita. Karena di tempat kita (Indonesia, Red) masih tidak dilarang membangun PLTU,”katanya.

Untuk diketahui, pembangunan tahap pertama PLTA di Peso akan dimulai tahun ini. Jika sesuai rencana, mobilisasi material akan dilaksanakan pada triwulan pertama tahun ini.

Editor           : Estu Suryowati
Reporter      : Jpg

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *