Berita Nasional

Berita : Berbeda Dengan Setnov, Suami Airin Pilih Ke Sini saat Keluar Lapas

Indodax


Wikimedan – Persidangan kasus suap Kalapas Sukamiskin, Wahid Husen kembali dilakukan. Sidang lanjutan itu menghadirkan saksi narapidana Tubagus Chaeri Wardhana alias Wawan di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Rabu (30/1).  

Wawan dihadirkan sebagai saksi terdakwa Wahid Husen karena terlibat memberikan uang suap untuk permudah izin keluar lapas. Baik izin biasa maupun izin luar biasa. Namun Wawan tidak hanya terlibat soal pemberian sejumlah uang, melainkan diduga kedapatan sedang di hotel Bandung bersama teman perempuannya.

Suami dari Wali Kota Tanggerang Selatan, Airin Rachmi Diany menjelaskan dirinya memang ke hotel namun bersama temannya. Karena posisi saat itu untuk makan saja sambil menunggu dokter gigi di RS atau klinik di Jalan Merdeka, Bandung.

“Tadi yang saya ceritakan, artian saya hanya numpang (makam) karena ada teman saya Pak Eli. Di situ sering ada tamu-tamu, ada istrinya, mungkin kalau perempuan ada di situ, cuma saya enggak tahu maksudnya yang mana,” kata Wawan usai menjadi saksi di PN Bandung, Rabu (30/1).

Sebelumnya dalam persidangan, Jaksa KPK memperlihatkan sebuah potongan gambar dan video CCTV di sebuah lorong hotel kepada Wawan dan Hakim. Namun, Wawan dengan yakin dalam potongan gambar itu, bukan perempuan melainkan Ferdi seorang laki-laki.

Disinggung soal kabar ke hotel bareng teman perempuannya berinisial FNJ, Wawan membantah. Bahkan dirinya tidak kenal.

“(FNJ) tidak ada sama sekali, mungkin teman atau saudaranya tapi saya tidak tahu satu per satu dan yang saya kenal tidak ada (sama sekali),” ungkapnya.

Narapidana tindak pidana korupsi (tipikor) ini pung mengakui, bahwa dirinya bersalah karena telah menyalahi aturan. Salah satunya, makan di hotel.

“Saya enggak boleh makan di hotel itu pelanggaran. Tapi waktu itu saya enggak ada niat apa-apa,” ujarnya.

Dirinya merasa khawatir, jika makan ditempat terbuka atau umum akan ada yang memotret dirinya. Yang mengakibatkan adanya fitnah atau laporan negatif lainnya.

“Muka saya selalu ditutup (masker), takutnya saat makan di restoran kan kalau makan tutupnya harus saya buka. Terus khawatir ada yang motret ini warga binaan sedang plesiran,” ungkapnya.

“Seperti pak Novanto yang mampir di rest area untuk kencing terus jadi persoalan. Ya itu saya selalu nyari makan di tempat tertutup,” tandasnya.

Editor           : Bintang Pradewo
Reporter      : Siti Fatonah

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *