Berita : Away ke Serui, Semen Padang Butuh Dana Rp 520 Juta
Wikimedan – Transportasi dan akomodasi untuk laga away menjadi pos pengeluaran terbesar bagi klub-klub kontestan Liga 1. Nah, saat ada berita soal kenaikan harga tiket pesawat, sejumlah klub meradang. Terutama klub-klub yang seluruh laga away-nya menggunakan moda transportasi udara.
—
MASKAPAI penerbangan memang sudah sepakat untuk menurunkan harga tiket. Namun, klub-klub Liga 1 tetap cemas. Mereka khawatir penurunan itu hanya bersifat fluktuatif. Dengan demikian, saat kompetisi bergulir, harga tiket bisa kembali membubung tinggi.
Ya, dalam sepekan terakhir, kabar kenaikan harga tiket pesawat memang menjadi topik pembicaraan hangat. Tidak tanggung-tanggung, maskapai bahkan menaikkan harga tiket hingga dua kali lipat. Tarif termurah penerbangan Surabaya-Jakarta yang biasanya hanya Rp 450 ribu hingga Rp 550 ribu sempat melonjak hingga Rp 900 ribu.
Harga tersebut bahkan lebih mahal ketimbang harga tiket Surabaya-Kuala Lumpur, Malaysia, yang tarif termurahnya berkisar Rp 700 ribu. Belum lagi masalah biaya bagasi yang ikut melonjak. Bahkan, beberapa maskapai menghapus kebijakan bagasi gratis.
Tentu naiknya harga tiket pesawat juga berdampak bagi klub-klub Liga 1 Indonesia. Terutama bagi tim-tim seperti Bali United, PSM Makassar, Perseru Serui, Persipura Jayapura, serta Semen Padang. Seluruh laga away tim-tim itu harus melalui jalur udara.
Musim 2019, perjalanan terjauh akan ditempuh Semen Padang dan Perseru Serui. Ya, Semen Padang sebagai satu-satunya tim dari Sumatera akan menjalani away yang cukup jauh, menuju Serui yang terletak di ujung timur Pulau Papua.
Itu pun tidak sekali jalan. Paling tidak, tim itu harus transit di Jakarta dan Makassar sebelum akhirnya mendarat di Biak. Dari Biak menuju Serui pun, mereka masih harus melalui jalur udara dengan penerbangan perintis. Nah, untuk masalah tarif, tentu itu juga menjadi yang paling mahal.
Ongkos paling murah dari Padang ke Biak berkisar Rp 4,3 juta per kepala. Lalu, dari Biak menuju Serui, per penumpang dipatok sekitar Rp 800 ribu. Total biaya Rp 5,3 juta per kepala untuk sekali berangkat. Apabila minimal 25 orang yang berangkat, sekali jalan Semen Padang harus mengeluarkan biaya Rp 132,5 juta!
Itu pun kalau mengacu harga tiket normal. Kalau berdasar tarif yang sudah naik, Semen Padang harus mengeluarkan Rp 260 juta sekali jalan. Artinya, untuk biaya pergi pulang tur ke Serui, Semen Padang harus mengeluarkan anggaran sekitar Rp 520 juta. Itu juga belum ditambah dengan biaya bagasi.
“Naiknya harga tiket pesawat itu jelas sangat memengaruhi finansial klub. Tentu akan mengalami pembengkakan. Apalagi jika laga away. Itu kan tiketnya sangat mahal,” tutur Manajer Semen Padang Win Bernadino.
Hal senada disampaikan oleh Sekretaris Perseru Serui Agus Yuwono. “Itu (kenaikan harga tiket, Red) sangat memengaruhi. Terutama bagi tim dari timur seperti Perseru dan Persipura. Jelas sangat menambah beban anggaran,” ucap Agus
“Apalagi kalau kompetisi sering tidak sesuai jadwal. Ketika kami sudah booking tiket, tentu sudah DP (down payment, Red) 50 persen. Dan itu tidak bisa kembali utuh kalau jadwal berubah,” keluh Agus.
CEO Bali United Yabes Tanuri memilih bersikap wait and see. “Kami belum menghitung bujet untuk musim 2019. Mungkin beberapa hari lagi,” kata Yabes.
Memang ada beberapa opsi yang bisa diusulkan saat kongres PSSI untuk menyiasati kemungkinan naiknya lagi harga tiket pesawat. Salah satunya, membagi wilayah kompetisi menjadi dua zona. Timur dan barat. Opsi lain, mengatur jadwal kompetisi yang ramah kantong. Misalnya, tiap-tiap klub bisa menjalani dua atau tiga laga away secara beruntun di kota yang berdekatan.
Soal usulan semacam itu, mayoritas klub menyerahkan sepenuhnya kepada PSSI dan operator liga. “Yang pasti, ada perbedaan (soal pos anggaran laga away musim lalu dan sekarang, Red). Tapi, untuk Liga 1, kan masih lama mulainya. Juga, saya lihat, April harga tiket sudah berubah,” ujar Yabes.
Editor : Ilham Safutra
Reporter : (nia/ana/c11/bas)
Kategori : Berita Nasional
Sumber : https://www.jawapos.com/sepak-bola-indonesia/15/01/2019/away-ke-serui-semen-padang-butuh-dana-rp-520-juta