Benarkah Pengobatan Kanker Darah Bikin Wanita Jadi Tidak Subur?
[ad_1]
Kemoterapi dan radiasi adalah dua jenis pengobatan kanker darah yang paling sering diandalkan untuk membunuh sel-sel kanker. Meskipun dapat meningkatkan harapan hidup pasien, beberapa pengobatan kanker ini juga memiliki efek samping yang harus Anda perhatikan. Salah satu efek samping yang paling ditakutkan oleh pasien wanita yang terkena kanker darah adalah masalah kesuburan. Lantas, benarkah pengobatan kanker darah bisa membuat wanita jadi sulit hamil? Berikut penjelasannya.
Apakah pengobatan kanker darah memengaruhi kesuburan wanita?
Kanker darah terdiri dari tiga jenis yang paling umum, yaitu leukimia, limfoma, dan myeloma. Jenis kanker ini dapat dialami oleh semua orang pada usia berapa pun, terlebih bila Anda memiliki penyakit keturunan sistem kekebalan tubuh yang dapat meningkatkan risiko kanker darah.
Pengobatan kanker darah dibutuhkan untuk membantu melawan sel-sel kanker yang bersarang di tubuh pasien, baik melalui kemoterapi, radiasi, atau pengobatan kanker lainnya. Namun nyatanya, masing-masing pengobatan kanker darah memberikan efek samping pada kesuburan.
1. Kemoterapi
Pengobatan kanker darah berupa kemoterapi dapat memengaruhi kesuburan wanita dan pria. Pada wanita, kemoterapi dapat menurunkan atau bahkan menghentikan kemampuan ovarium untuk memproduksi sel telur. Hal ini disebut juga dengan kegagalan ovarium yang mengakibatkan menopause dini.
Gangguan kesuburan akibat kemoterapi biasanya tergantung pada dosis obat kemoterapi yang diberikan. Obat kemoterapi dosis rendah yang diberikan selama berminggu-minggu sampai berbulan-bulan dapat lebih cepat menurunkan kesuburan pasiennya, ketimbang pemberian obat kemoterapi dosis tinggi dalam satu waktu.
Obat kanker yang masuk dalam kelompok alkylating agents adalah jenis obat kemoterapi yang dapat menurunkan kesuburan wanita. Obat tersebut meliputi:
Sebenarnya, masih banyak efek samping kemoterapi yang mungkin akan muncul. Untuk tahu lebih lanjut, Anda bisa mengetahuinya di artikel 9 Efek yang Mungkin Terjadi Akibat Kemoterapi ini.
2. Radiasi

Terapi radiasi menggunakan sinar berenergi tinggi untuk membunuh sel kanker. Setelah terapi radiasi selesai dilakukan, pasien biasanya akan diberikan obat dosis rendah (fraksi) yang harus diminum berminggu-minggu untuk membantu mengurangi efek samping radiasi.
Sayangnya, kombinasi sinar energi tinggi dan obat dosis rendah jangka panjang justru dapat menghancurkan beberapa atau bahkan semua sel telur yang ada di ovarium. Akibatnya, pasien wanita berisiko tidak subur dan mengalami menopause dini.
Meskipun sinar radiasinya tidak diarahkan langsung ke ovarium, sinar tersebut tetap dapat memantul di dalam tubuh dan berisiko membahayakan ovarium. Untuk melindungi organ reproduksi wanita dari masalah kesuburan, dokter biasanya akan ‘menggeser’ ovarium supaya tidak terkena radiasi.
3. Cangkok sumsum tulang belakang
Jika pengobatan kanker darah lainnya tidak membantu, pasien kanker darah akan diarahkan untuk menjalani cangkok sumsum tulang belakang sebagai pilihan terakhir.
Cara ini dilakukan untuk menggantikan kondisi sumsum tulang yang rusak supaya bisa menghasilkan sel darah yang sehat. Harapannya, hal ini dapat meningkatkan harapan hidup pasien dan mengembalikan kesehatannya seperti sedia kala.
Meskipun manfaatnya sangat besar, pengobatan kanker darah yang satu ini dapat mengganggu kesuburan wanita. Pasalnya, cangkok sumsum tulang belakang biasanya menggunakan obat kemoterapi dosis tinggi atau terapi radiasi ke seluruh tubuh sebelum cangkok dimulai.
Dikutip dari American Cancer Society, hal ini dapat menghentikan proses ovulasi secara permanen, sehingga wanita jadi tidak subur dan tidak bisa punya anak untuk selamanya.
Cara menjaga kesuburan wanita sebelum menjalani pengobatan kanker darah
Supaya kesuburan Anda tidak terganggu, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter sebelum menjalani pengobatan kanker darah. Terlebih bagi Anda yang sedang merencanakan program hamil dan ingin segera punya anak, tanyakan dulu jenis pengobatan kanker yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mempertahankan kesuburan wanita sebelum dan sesudah menjalani pengobatan kanker darah, yaitu:
1. Bayi tabung
Jangan dulu berkecil hati saat divonis tidak subur akibat pengobatan kanker darah. Kabar baiknya, Anda masih berpeluang untuk hamil dan punya anak melalui program bayi tabung.
Namun, hal ini tentu membutuhkan perencanaan matang yang sudah dilakukan jauh sebelum pengobatan kanker dimulai. Segera konsultasikan ke dokter untuk mengetahui syarat bayi tabung yang harus dipenuhi.
2. Pembekuan sel telur
Kemajuan teknologi bernama pembekuan sel telur alias oocyte cryopreservation memungkinkan pasien kanker darah untuk bisa bernapas lebih lega.
Teknik ini dilakukan dengan membekukan dan mencairkan sel telur sebelum dimasukkan ke dalam rahim. Dengan cara ini, pasien wanita yang menjalani pengobatan kanker darah tetap berpeluang untuk punya anak meski divonis tidak subur.
3. Pembekuan jaringan ovarium
Teknik pembekuan jaringan ovarium dilakukan dengan mengambil satu atau sebagian jaringan ovarium sebelum pengobatan kanker, lalu ditanamkan kembali setelah pengobatan tersebut selesai. Cara ini bisa menjadi salah satu solusi bagi pasien wanita yang ingin punya anak setelah pengobatan kankernya tuntas.
Baca Juga:
[ad_2]