Kesehatan

Bedakan Mana Ciri Puting Payudara yang Normal dan Abnormal

Indodax


Puting adalah bagian dari payudara manusia. Puting juga punya nama lain, yaitu papilla. Baik wanita maupun pria dari yang masih muda sampai yang sudah tua pasti punya sepasang puting pada dadanya, atau mungkin lebih dari dua. Meski terlihat sepele, penampilan struktur kulit kecil yang menonjol di ujung bagian payudara ini bisa saja mencerminkan kondisi kesehatan Anda, lho! Mari ketahui ciri-ciri papilla yang normal dan masalah kesehatan apa yang biasa terjadi.

Tipe puting yang normal

Puting  atau papila berada di tengah-tengah areola. Aerola adalah area gelap di tengah payudara. Papilla ini sebagian besar terdiri dari serat otot polos. Di mana otot polos ini berfungsi untuk membantu papilla agar terbentuk saat distimulasi.

Selama masa pubertas anak perempuan, pigmen yang berada di papilla dan areola akan meningkat (sehingga warnanya jadi lebih gelap) dan membuat bagian papilla atau putingnya semakin menonjol.

Untuk wanita, puting berfungsi untuk laktasi atau menyalurkan air susu ibu kepada bayi. Sedangkan untuk pria, tidak ada fungsi tertentu. Beberapa pendapat ada yang menyatakan bahwa puting pria berfungsi sebagai zona erotik yang bisa menghasilkan rangsangan. Saat papilla pria mengeras, tandanya mereka sedang terangsang atau orgasme.

1. Menonjol ke luar

Bentuk papilla jenis ini umumnya menonjol keluar beberapa milimeter di atas permukaan areola. Ketika cuaca dingin atau terstimulasi, puting susu menjadi lebih keras dan lebih jelas.

2. Masuk ke dalam

Beberapa wanita atau pria ada yang memiliki puting masuk ke dalam. Hal ini normal dan tergolong banyak yang mengalami. Untuk ibu menyusui, kondisi puting seperti ini sedikit menyulitkan untuk memberikan bayi ASI.  Ada salah satu teknik mengeluarkan papilla yang masuk ke dalam, yaitu teknik Hoffman.

Caranya, letakkan kedua ibu jari di kedua sisi aerola, bisa kanan-kiri atau sisi atas-bawah. Pelan-pelan, coba regangkan kedua jempol untuk menjauh dan menarik satu sama lain.  Lakukan dua kali sehari sehabis mandi. Teknik ini masih dipercaya mampu memecah tempat papilla agar bisa menonjol lepas ke luar.

3. Puting rata

Selain tenggelam di antara areola, ada juga puting atau papilla yang datar. Di mana ini terjadi ketika permukaan papila rata dengan kulit areola. Tenang, kondisi ini tidak berbahaya alias normal. Papilla rata bisa terjadi di salah satu payudara atau di keduanya.

Menurut dr. Maggie DiNome, kepala rumah sakit Saint John’s Health Center di California, wanita yang punya papilla datar bisa menyusui bayinya dengan normal. Akan tetapi, akan menimbulkan beberapa masalah saat menyusui.

Ada beberapa cara untuk mengatasi puting atau papilla yang tidak keluar menonjol ini.  Dr. DiNome juga mengatakan bahwa ada kemungkinan papilla yang rata bisa dilakukan pembedahan agar bisa keluar untuk menyusui.

Selain itu, silakan Anda coba merangsang papilla agar menonjol. Cara ini dilakukan agar bayi bisa menemukan tempat untuk mengisap ASI. beberapa orang ada yang percaya, bahwa dengan menyusui bayi, papilla datar nantinya juga akan keluar dengan sendirinya sesuai kebutuhan bayi dan ibu menyusui.

4. Ciri-ciri papilla normal lainnya

Menurut dr. Kecia Gaither M D, dokter kandungan di New York, papilla berambut tipis itu normal. Hal ini biasa terjadi akibat pengaruh genetik, selama pubertas, karena kehamilan, selama menstruasi, atau masa menopause. Pil KB juga dapat merangsang pertumbuhan rambut di puting.

  • Cokelat muda atau gelap, besar atau kecil: sama saja, semua normal

Ukuran puting setiap manusia bervariasi. Ada yang kecil atau besar. Variasi warnanya pun bisa merah muda sampai cokelat gelap kehitaman. Semua kombinasi ini adalah normal dan kebanyakan tergantung genetik.

Menurut dr. Debra Patt MD, dokter onkologi di Amerika, ukuran papilla di payudara Anda hanyalah sebuah gambaran fisik manusia yang berbeda-beda.

Ciri puting susu yang tidak normal

1. Berambut tebal tiba-tiba

Apabila tiba-tiba puting atau payudara Anda tumbuh banyak bulu-bulu halus, Anda harus waspada. Menurut dr. Gaither, ini bisa menjadi kondisi gejala dari sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sindrom Cushing. Apabila Anda mengalami hal ini, baiknya segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Berdarah atau bernanah

Papilla yang berdarah bisa disebabkan karena luka gesek, karena gatal digaruk, atau bahkan karena iritasi. Apabila didiamkan begitu saja, puting bisa berkembang menjadi infeksi. Selain menyebabkan papilla sakit, infeksi juga dapat meningkatkan risiko infeksi jamur kulit candidiasis yang disebabkan oleh Candida albicans.

Papilla bernanah bisa menandakan adanya sesuatu yang serius, salah satunya adalah kanker payudara. Biasanya kanker ini memengaruhi saluran di dalam payudara lalu menyebar ke permukaan papilla, dan selanjutnya menyebar ke areola hingga menimbulkan lingkaran gelap di sekitar payudara serta terasa nyeri.

Masalah puting susu yang umum

1. Ektasia

Ektasia adalah kondisi pelebaran kelenjar susu yang letaknya ada di bawah puting. Umunya, kondisi ini terjadi di usia mendekati menopause, sekitar usia 40-an atau awal 50-an.

Ekatasia adalah kondisi yang bukan kanker kanker. Pada beberapa kasus, jaringan di bawah kelenjar susu bisa berubah dan menyumbat saluran susu.

Cairan yang menumpuk dapat mengendap dan bocor ke jaringan payudara sekitar. Inilah yang dapat menyebabkan infeksi, peradangan kronis, atau infeksi yang berisi nanah yang disebut abses.

2. Papilloma intraductal

Papilloma intraductal adalah benjolan kecil seperti kutil tumbuh di dekat puting, benjolan ini bukan bersifat kanker. Namun biasanya akan mengeluarkan darah atau cairan lengket.

3. Lecet saat menyusui

Puting lecet atau cracked nipple merupakan masalah yang sering dialami ibu baru saat menyusui. Ini bisa disebabkan karena cara menyusui yang salah dan ibu tidak merawat papillanya. Untuk mengatasi ini, umumnya tidak diperlukan perawatan khusus, karena papilla akan sembuh dengan sendirinya. Ibu juga bisa menggunakan krim pelembap khusus payudara ibu menyusui yang bisa meredakan perih di papilla.

Baca Juga:


Kategori : Berita Kesehatan

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *