Berita Nasional

BBM 1 Harga di 121 Titik, Petamina Kejar Target Hingga Akhir 2018

Indodax


Wikimedan – Dua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Pulau Nias sudah memberlakukan harga yang sama dengan di Pulau Jawa. Ini merupakan hasil upaya yang dilakukan PT Pertamina untuk memberlakukan BBM 1 harga di seluruh Indonesia.

Penerapan BBM 1 harga di Pulau Nias itu ditandai dengan peresmian di dua SPBU Kompak 16.228.521 yang beroperasi di Distrik Sitolu Ori, Kabupaten Nias Utara, dan SPBU Kompak 16.228.810 di Distrik Hibala, Kabupaten Nias Selatan, Kamis (6/12).

Turut hadir dalam kesempatan itu Menteri ESDM Ignatius Jonan, Direktur Pemasaran Retail Pertamina Mas’ud Khamid, Bupati Kabupaten Nias Utara Marselinus Ingati Nazara, Wali Kota Gunung Sitoli Lakhomizaro Zebua.

Kedua SPBU adalah penyalur ke 47 yang diresmikan. Hingga Desember 2018, Pertamina telah melakukan uji operasi di 67 SPBU yang menjalankan BBM Satu Harga, sesuai target dan roadmap yang ditugaskan Pemerintah ke Pertamina. Totalnya, mereka menarget 150 tiitk BBM satu harga. Sampai saat ini baru 121 yang teralisasi.

Direktur Penasaran Ritel Pertamina Mas’ud Khamid menjelaskan, SPBU Kompak 16.228.810 di Distrik Hibala, Kabupaten Nias Selatan, akan menerima suplai BBM dari Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Gunung Sitoli.

Pada kedua SPBU akan disediakan BBM jenis Premium dan Solar. Sebelum dilakukan program ini, harga Premium di Distrik Hibala mencapai Rp 12 ribu per liter, sedangkan Biosolar Rp 9 ribu per liter.

“Saat ini, masyarakat Distrik Hibala sudah bisa menikmati harga Premium Rp 6.450 dan Rp 5.150 untuk Solar,” ujar Mas’ud.

Distribusi dari TBBM Gunung Sitoli ke SPBU Kompak 16.228.810 memakan waktu lebih dari 2 jam dengan moda perjalanan darat (sekitar 95 kilometer), atau lebih dari 6 jam apabila ditempuh melalui jalan laut (sejauh 64,3 kilometer).

Sementara SPBU Kompak 16.228.521 di Distrik Sitolu Ori – Kabupaten Nias Utara berjarak 41 kilometer dari TBBM Gunung Sitoli. Sebelum adanya BBM Satu Harga, masyarakat setidaknya membayar Rp7.500 per liter untuk Premium dan Rp7.000 per liter untuk Solar.

“Sekarang sudah bisa menikmati harga uang lebih murah,” katanya.

Menteri ESDM Ignasius Jonan dalam sambutannya usai meresmikan BBM 1 Harga mengatakan, peresmian BBM 1 Harga ini merupakan realisasi komitmen Pemerintah dan Pertamina untuk menyediakan BBM dengan harga sama seperti wilayah lain di Indonesia.

“Program BBM Satu Harga merupakan visi Pemerintah untuk mewujudkan keadilan suplai energi bagi masyarakat Indonesia. Kami sangat mengapresiasi Pertamina yang sudah menjalankan mandat ini dengan sangat baik, dan berkomitmen untuk mencapai target BBM 1 Harga 2018 di 67 titik sebelum akhir Desember 2018,” ujarnya.

Selain peresmian BBM Satu Harga, Jonan juga menyerahkan secara simbolis paket konversi Minyak Tanah ke Elpiji 3kg. Konversi ini dilakukan Pertamina melalui mitra PT Kogas Driyap Konsultan. Pada Desember 2018, rencananya akan didistribusikan sebanyak 21.859 paket perdana di wilayah Kabupaten Nias Utara.

Pertamina juga sedang menyiapkan rencana bisnis ke pedesaan. Pihaknua sedang berusaha memperluas titik layanan yang saat ini masih sampai pada wilayah kecamatan. Pertamina kemudian bekerjasama dengan Kementerian Desa dan ditindak lanjuti dengan implementasi BBM Satu Harga di Sukabumi.

Pertamina rencananya akan mengoperasikan SPBU kecil bervolume 1.000 liter untuk menjangkau seluruh desa. Rencana akan diujicoba terlebih dahulu di Sukabumi dengan modal yang dinilainya tidak besar, cuma Rp35 juta.

Pengelola SPBU akan mendapat fee Rp800 per liternya. Targetnya seluruh BUMDes akan punya SPBU mini itu.

Tidak hanya pendirian SPBU, mereka juga akan menawarkan produk-produk Pertamina yang lain, seperti oli dan alat pendingin AC. Bahkan mereka juga akan mendidik teknisi-teknisi di desa sehingga semua kebutuhan desa di bidang energi dan otomotif akan bisa disuplai.

(pra/JPC)


Kategori : Berita Nasional

Share :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *